Lihat ke Halaman Asli

Dea Amanda

Mahasiswa

Kubu Aliran Kiri Baru Vs Kubu Marxis Ortodoks: Dalam Pemikiran Ekonomi

Diperbarui: 6 November 2023   16:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kubu Aliran Kiri Baru dan Kubu Marxisme Ortodoks adalah dua aliran pemikiran sosialis yang memiliki perbedaan dalam pandangan mereka tentang sosialisme. Kubu Marxisme Ortodoks dipelopori oleh tokoh-tokoh seperti Marx, Engels, dan Lenin, sedangkan Kubu Aliran Kiri Baru dipengaruhi oleh berbagai aliran sosialis yang sangat berbeda-beda.

Berikut ini adalah perbandingan antara aliran kiri baru dan marxis ortodoks:

Aliran Kiri Baru:

  • Muncul pada tahun 1960-an sebagai reaksi terhadap gerakan kiri tradisional yang dianggap tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat.
  • Mengusung gagasan bahwa masyarakat ideal adalah masyarakat yang bebas dari konflik dan ketidakadilan, serta memiliki kesetaraan dalam segala hal.
  • Menyoroti isu-isu yang lebih personal seperti menentang pengasingan, anomi, dan autoritarianisme.
  • Berkembang dari protes terhadap keprihatinan para Marxis yang berhubungan dengan penindasan berbasis kelas, untuk mengikutsertakan teori Neo-Marxis Abad ke-20.
  • Berkonsentrasi pada Kampanye Pelucutan Senjata Nuklir dan keadilan global.
  • Lebih menekankan pada isu-isu spesifik seperti gerakan feminis, gerakan lingkungan hidup, gerakan anti-korupsi, dan gerakan hak asasi manusia.

Marxis Ortodoks:

  • Dikembangkan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels pada abad ke-19.
  • Mengusung gagasan bahwa masyarakat ideal adalah masyarakat yang bebas dari konflik dan ketidakadilan, serta memiliki kesetaraan dalam segala hal.
  • Menyoroti isu-isu perburuhan dan penindasan berbasis kelas.
  • Mengusung gagasan bahwa produksi harus dikelola oleh para ahli, bukan oleh pemilik modal.
  • Menekankan pada revolusi kekerasan sebagai cara untuk menggulingkan kapitalisme.
  • Lebih menekankan pada isu-isu ekonomi dan sosial secara umum

Meskipun aliran kiri baru dan marxis ortodoks memiliki perbedaan dalam hal fokus dan isu-isu yang diangkat, keduanya memiliki kesamaan dalam mengusung gagasan bahwa masyarakat ideal adalah masyarakat yang bebas dari konflik dan ketidakadilan, serta memiliki kesetaraan dalam segala hal. Keduanya juga memiliki kesamaan dalam menyoroti isu-isu sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat.

Namun, aliran kiri baru lebih menekankan pada isu-isu spesifik dan personal, sementara marxis ortodoks lebih menekankan pada isu-isu ekonomi dan sosial secara umum. Aliran kiri baru juga lebih mengikuti perkembangan zaman dengan mengikutsertakan teori Neo-Marxis Abad ke-20, sementara marxis ortodoks lebih mengikuti pemikiran Marx dan Engels pada abad ke-19.

Dalam perkembangannya, aliran kiri baru juga mengalami perubahan dan variasi dalam bentuk dan isu-isu yang diangkat. Beberapa gerakan kiri baru yang muncul di Indonesia antara lain gerakan feminis, gerakan lingkungan hidup, gerakan anti-korupsi, dan gerakan hak asasi manusia. Gerakan-gerakan ini mengusung gagasan bahwa masyarakat ideal adalah masyarakat yang bebas dari konflik dan ketidakadilan, serta memiliki kesetaraan dalam segala hal, namun juga memberikan solusi konkret terhadap masalah-masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat dalam isu-isu yang spesifik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline