Lihat ke Halaman Asli

Dealova Kamillah

Mahasiswa Tingkat 1 di Universitas Airlangga

Prolapsus Uterus: Si "Ganas" Yang Diremehkan

Diperbarui: 5 Januari 2025   18:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di era saat ini banyak yang berpendapat jika jumlah populasi wanita lebih banyak daripada pria, itu benar adanya. Jadi tidak mengherankan jika segala macam pekerjaan dari yang termudah hingga terberat-pun kini mulai di dominasi oleh "wanita". Namun, seringkali wanita tidak menghiraukan kesehatan dirinya sendiri, termasuk adanya fenomena turunnya Rahim atau "turun berok" yang cukup ramai diperbicarakan dikalangan wanita. 

Apa sih Rahim Turun atau "Turun Berok" ini sebenarnya?

Menguntip penjelasan singkat dari Halodoc, Turun peranakan atau prolapsus uterus adalah kondisi medis saat rahim (uterus) turun dari posisi normalnya ke dalam vagina atau bahkan keluar dari tubuh. Dengan kata lain, jika seorang wanita sedang mengalami turun peranakan maka ia merasa seperti memiliki "burung" karena cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.

Turun peranakan seringkali dianggap remeh oleh sebagian wanita, karena jarangnya pengecekan rutin ke Dokter Spesialis Kandungan (Obsgyn). Padahal, dengan melakukan pengecekan rutin ini wanita dapat mengantisipasi sedari dini gelaja tersebut, sehingga menjadi lebih waspada dalam melakukan setiap aktivitas.

Lantas, faktor apa saja yang dapat menyebabkan "turun berok" ini? Serta gejala dan cara penanganannya? Mari kita simak lebih lanjut dalam pembahasan dibawah.

Turun peranakan sendiri biasa terjadi akibat adanya penekanan yang berlebih pada area sekitar perut. Nyatanya, ada beberapa yang dapat mengakibatkan hal tersebut terjadi, diantaranya:

1.Persalinan normal atau Caesar

2.Penuaan atau factor usia

3.Obesitas atau adanya lemah berlebih pada tubuh

4.Mengalami operasi panggul

5.Mengidap penyakit bronchitis atau asma

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline