Krisis ekonomi telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian lokal, khususnya di Indonesia, krisis tersebut telah menyebabkan penurunan nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan penutupan beberapa aktivitas pasar modal. Selain itu, krisis telah mempengaruhi berbagai sektor ekonomi, termasuk sektor pertanian, yang mengalami penurunan nilai produk pertanian. Perlambatan di sektor pertanian diperkirakan karena telah berlalunya musim panen raya, hal ini juga dipengaruhi oleh subsektor perkebunan yang mengalami perlambatan terkait dengan turunnya permintaan ekspor dan menurunnya harga komoditas perkebunan. Sementara itu, perlambatan terbesar sektor pertanian berasal dari subsektor tanaman bahan makanan, demikian halnya kinerja subsektor perkebunan, kecuali kelapa sawit. Krisis juga telah menyebabkan peningkatan angka pengangguran yang berdampak negative terhadap perekonomian secara keseluruhan. Krisis yang melanda mengakibatkan perlambatan ekonomi terutama dinegara maju, selanjutnya berdampak pada penurunan permintaan baik diluar maupun domestic. Hal ini didorong oleh kurangnya permintaan ekspor, sehingga perusahaan cenderung menurunkan produksinya. Selain itu juga terjadi pengurangan kegiatan re-ekspor yang selanjutnya mengeser turun perdangan jasa yang berhubungan dengan aktivitas tersebut. Disisi lain terjadi juga penurunan aktivitas yabg berhubungan dengan jasa pariwisata. Turunya kegiatan ekspor dan pariwisata serta kegiatan yang berhubungan dengan hal tersebut, mengakibatkan terjadinya pengurangan belanja investasi yang selanjutnya memberikan dampak pada penurunan PDB. Sementara itu, kondisi perekonomian yang tidak kondusif serta adanya pengurangan belanja investasi akan mendorong perusahaan untuk melakukan pemotongan upah, pengurangan jam kerja serta pemutusan hubungan kerja. Tentunya hal tersebut berakibat pada penurunan pendapatan yang dapat mempengaruhi terjadinya pelemahan minat belanja dari konsumen, selanjutnya berpengaruh pada turunnya pengeluaran konsumen domestik secara keseluruhan.
Dampak krisis terhadap perekonomian lokal telah dirasakan di berbagai sektor, termasuk sektor keuangan, yang mengalami penurunan nilai saham dan obligasi. Krisis juga telah menyebabkan penurunan nilai rupiah yang berdampak negatif terhadap perekonomian. Menanggapi krisis tersebut, Pemerintah telah menerapkan beberapa langkah untuk mengurangi dampaknya, termasuk penerapan kebijakan fiskal dan moneter. Pemerintah juga telah memberikan dukungan kepada usaha kecil dan menengah (UKM) untuk membantu mereka pulih dari krisis.
Secara keseluruhan, krisis ekonomi global telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian lokal, khususnya di Indonesia. Krisis tersebut telah menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi, peningkatan pengangguran, dan penurunan nilai rupiah. Pemerintah telah menerapkan beberapa langkah untuk mengurangi dampak krisis, termasuk penerapan kebijakan fiskal dan moneter serta pemberian dukungan kepada UKM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H