Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Ketersediaan Tenaga Kerja Terhadap Jumlah Pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur

Diperbarui: 23 Mei 2017   18:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalimantan Timur merupakan sebuah provinsi Indonesia di Pulau Kalimantan bagian ujung timur yang berbatasan dengan Malaysia, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Sulawesi. Luas total Kaltim adalah 129.066,64 km² dan populasi sebesar 3.6 juta. Kaltim merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah keempat di nusantara. Salah satu permasalahan yang paling disoroti di Provinsi Kalimantan Timur adalah pengangguran.

Menurut Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kalimantan Timur pada Februari 2016 mencapai 8,86 persen atau sebanyak 146.254 orang. Angka pengangguran sebesar itu termasuk tinggi di Indonesia bahkan lebih besar angka pengangguran secara nasional yang hanya mencapai 7,41 persen. Namun, Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur mencatat adanya penurunan jumlah pengangguran, dari 146.254 orang pada Februari 2016 menjadi 143.617 orang pada 2017, atau turun 8,55 persen. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kaltim H Fathul Halim mengatakan pengangguran dominan berada pada lulusan SMA ke bawah sebesar 90 persen, sedangkan pengangguran lulusan setingkat sarjana sebesar 10 persen. Sedangkan golongan pencari kerja dengan jumlah terbesar adalah tingkat lulusan SMA ke bawah, dengan jumlah 85 persen (Tempo, 2017).

Bertitik tolak dari hal-hal tersebut, diperlukan suatu kajian lebih lanjut mengenai faktor penyebab masalah pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur. Salah satunya adalah dengan meneliti atau menganalisis data-data yang menunjang terhadap masalah pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur. Selain itu, diperlukan pula pembuatan skema permasalahan pengangguran di Kalimantan Timur agar dapat memahami sebab dan akibat dari masalah pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur.

Permasalahan yang menjadi fokus utama dalam penulisan artikel ini adalah mengenai faktor-faktor penyebab tingginya angka pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan analisis skema permasalahan. Dengan menganalisis permasalahan pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan skema permasalahan dan data-data yang berhubungan dengan pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur, memberikan kesimpulan berdasarkan analisis skema permasalahan dan data-data yang berhubungan dengan pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur. Dengan tujuan menganalisis penyebab pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur sehingga mampu memberikan kesimpulan yang tepat berdasarkan analisis skema permasalahan dan data-data yang berhubungan dengan masalah pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur. Berikut skema permasalahan berdasarkan analisis:

Sumber: Analisis Kependudukan, 2017

Penjelasan permasalahan

1.    Kaltim dianggap sebagai wilayah yang menjanjikan pekerjaan

Kaltim merupakan salah satu provinsi tujuan urbanisasi dari berbagai daerah, hal ini disebabkan karena Kaltim dianggap sebagai wilayah yang menjanjikan pekerjaan bagi para pencari kerja. Kaltim memiliki sektor utama berupa pertambangan dan penggalian yang berkembang dengan pesat. Hal ini bisa dilihat dari peningkatan PDRB setiap tahunnya dari sektor pertambangan dan penggalian. Selain itu, sektor pertambangan dan penggalian juga menyumbang angka terbesar terhadap PDRB di Provinsi Kaltim.

2.    Terjadi migrasi masuk dan urbanisasi di Kaltim

Dengan meningkatnya perkembangan sektor pertambangan dan penggalian yang menyerap tenaga kerja cukup banyak, hal ini menyebabkan banyak pencari kerja yang datang dari luar Kaltim. Perkembangan sektor pertambangan dan penggalian manarik para pencari kerja untuk bermigrasi ke Provinsi Kaltim karena menurut mereka dengan perkembangan sektor pertambangan dan penggalian terjadi pula penambahan lowongan kerja.

3.    Pertumbuhan penduduk pesat

Tingginya angka migrasi ini menyebabkan peningkatan jumlah penduduk dan jumlah pencari kerja di Kaltim. Pertumbuhan penduduk yang pesat lebih disebabkan karena faktor migrasi, bukan kelahiran. Dengan meningkatnya jumlah orang yang bermigrasi ke Provinsi Kaltim, hal ini menyebabkan jumlah penduduk dengan umur di atas 15 tahun semakin bertambah.

4.    Jumlah angkatan kerja bertambah

Meningkatnya jumlah penduduk yang berusia di atas 18 tahun menyebabkan peningkatan jumlah angkatan kerja di Provinsi Kaltim. Sehingga, jumlah angkatan kerja di Provinsi Kaltim semakin meningkat. Jumlah angkatan kerja pada penduduk lokal Provinsi Kaltim termasuk banyak. Dengan adanya angkatan kerja yang berasal dari luar Provinsi Kaltim, hal ini menyebabkan jumlah angkatan kerja bertambah.

Angkatan kerja merupakan penduduk usia produktif yang berusia 18-64 tahun yang telah memiliki pekerjaan tetapi untuk sementara waktu tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan. Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun keatas yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya.

5.    Lowongan pekerjaan sedikit

Di sisi lain, meningkatnya jumlah angkatan kerja tidak diimbangi dengan meningkatnya jumlah lowongan pekerjaan. Ketersediaan tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhan sektor pertambangan dan penggalian, sebagai sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja.

6.    Kriteria tenaga kerja tidak sesuai dengan lowongan kerja

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline