Lihat ke Halaman Asli

Dea Ayu Jzuniarni

Universitas Komputer Indonesia

Di Balik Pedal Perjuangan dari Pak Hasan

Diperbarui: 14 Januari 2025   20:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Di sebuah sudut jalanan yang ramai di pusat Kota Bandung, terdapat seorang bapak tua yang dikenal oleh banyak orang sebagai tukang bengkel sepeda yang sangat terampil dan ramah. Pria paruh baya yang akrab disapa Pak Hasan ini adalah seorang mekanik sepeda bekas yang telah bertahun-tahun membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan transportasi murah dan ramah lingkungan. Kehadirannya tidak hanya memberikan manfaat ekonomis bagi mereka yang membutuhkan, tetapi juga menginspirasi banyak orang dengan semangat dan kegigihannya.

Pak Hasan lahir pada tahun 1955 di sebuah desa kecil di Jawa Barat. Anak ketiga dari lima bersaudara ini tumbuh dalam kondisi ekonomi yang sederhana. Sejak kecil, ia sudah terbiasa membantu orang tua bercocok tanam untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Namun, ia memiliki mimpi besar: ingin memberikan dampak bagi masyarakat melalui sesuatu yang ia cintai, yakni sepeda.

Setelah lulus sekolah dasar, pendidikan formal Pak Hasan terhenti karena keterbatasan biaya. Meski begitu, ia tidak menyerah. Di usia 15 tahun, ia mulai bekerja sebagai asisten montir di bengkel sepeda di desanya. Dari sinilah ia belajar dasar-dasar mekanik dan mulai mengembangkan kemampuan memperbaiki sepeda secara mandiri.

Pada usia 25 tahun, Pak Hasan memutuskan merantau ke Bandung dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Kehidupan di kota besar tidaklah mudah. Ia sempat bekerja serabutan, mulai dari kuli angkut hingga pedagang kaki lima. Namun, kecintaannya terhadap sepeda membuatnya memutuskan untuk membuka bengkel kecil di pinggir jalan.

Di tengah perjuangannya, Pak Hasan menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah persaingan dengan toko-toko sepeda modern yang menjual produk baru dengan harga terjangkau. Namun, ia tetap teguh pada prinsipnya: memberikan solusi bagi mereka yang tidak mampu membeli sepeda baru dengan menyediakan sepeda bekas berkualitas yang ia rakit ulang.

Kesuksesan Pak Hasan bukan diukur dari materi, tetapi dari dampak yang ia berikan kepada masyarakat. Setiap sepeda bekas yang ia perbaiki memiliki cerita tersendiri. Banyak mahasiswa, pedagang kecil, hingga pekerja harian yang terbantu oleh jasanya. Bahkan, ia sering memberikan sepeda secara gratis kepada anak-anak kurang mampu yang membutuhkan alat transportasi untuk bersekolah.

"Saya percaya, kebahagiaan itu bukan dari seberapa banyak uang yang kita punya, tapi dari seberapa banyak orang yang bisa kita bantu," kata Pak Hasan dengan senyum hangatnya.

Ketekunan dan keikhlasannya menarik perhatian banyak orang. Pak Hasan sering menjadi narasumber di acara komunitas pecinta sepeda di Bandung. Ia juga dikenal sebagai sosok yang ramah dan peduli terhadap lingkungan. Melalui pekerjaannya, ia turut mendukung gerakan mengurangi emisi karbon dengan mempromosikan penggunaan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari.

Pak Hasan adalah bukti nyata bahwa kesuksesan tidak selalu tentang harta, melainkan tentang seberapa besar dampak positif yang dapat kita berikan kepada orang lain. Di usianya yang kini menginjak 70 tahun, ia tetap bekerja dengan semangat muda. "Selama tangan ini masih bisa bekerja, saya akan terus membantu orang lain," ujarnya penuh semangat.

Dari perjuangan hidupnya, kita belajar bahwa kerja keras, ketulusan, dan keberanian untuk tetap teguh pada prinsip dapat mengubah kehidupan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Pak Hasan adalah teladan bagi banyak orang, tidak hanya di Bandung tetapi juga bagi siapa saja yang mendengar kisahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline