Google, sebagai salah satu perusahaan teknologi terkemuka di dunia, telah dikenal tidak hanya karena inovasinya tetapi juga karena manajemen perusahaan yang efektif. Pengendalian terhadap tindakan, personel, dan budaya merupakan pilar utama yang membantu Google dalam mempertahankan keunggulannya di pasar. Artikel ini akan membahas bagaimana Google menerapkan sistem pengendalian ini dalam operasional sehari-hari mereka.
Pengendalian Terhadap Tindakan
Pengendalian terhadap tindakan di Google dilakukan melalui berbagai mekanisme yang memastikan bahwa setiap aktivitas dan proyek berjalan sesuai dengan rencana strategis dan standar kualitas perusahaan. Berikut adalah beberapa metode yang digunakan Google:
1. OKR (Objectives and Key Results):
Google menggunakan kerangka OKR untuk menetapkan tujuan yang jelas dan hasil kunci yang dapat diukur. Setiap tim dan individu memiliki OKR mereka sendiri, yang dihubungkan dengan tujuan perusahaan yang lebih besar. Ini memastikan bahwa semua tindakan sejalan dengan visi dan misi perusahaan.
2. Data-Driven Decision Making:
Setiap keputusan di Google didukung oleh data yang kuat. Melalui analisis data, Google dapat memantau kinerja proyek, mengidentifikasi masalah lebih awal, dan mengambil tindakan korektif dengan cepat. Sistem ini juga memungkinkan perusahaan untuk melakukan perbaikan berkelanjutan pada proses dan produk mereka.
3. Quality Assurance:
Untuk memastikan produk yang diluncurkan memenuhi standar tinggi, Google memiliki tim QA yang ketat. Mereka menguji setiap produk secara mendetail sebelum diluncurkan ke pasar, mengidentifikasi dan memperbaiki bug atau masalah yang ditemukan.
Pengendalian Terhadap Personel
Google dikenal dengan manajemen sumber daya manusia yang inovatif dan berbasis data. Pengendalian terhadap personel di Google dilakukan melalui beberapa inisiatif utama:
1. People Analytics:
Google menerapkan analisis data untuk mengelola karyawan, mulai dari proses rekrutmen hingga penilaian kinerja dan pengembangan karier. Mereka mengumpulkan dan menganalisis data karyawan untuk memahami tren, memprediksi masalah, dan membuat keputusan yang lebih baik.
2. Rekrutmen yang Ketat:
Proses rekrutmen di Google sangat selektif. Mereka mencari karyawan yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis tetapi juga sesuai dengan budaya perusahaan. Proses ini mencakup beberapa tahapan wawancara dan tes yang dirancang untuk mengevaluasi berbagai aspek kandidat.
3. Pengembangan dan Pelatihan:
Google menyediakan berbagai program pelatihan dan pengembangan untuk karyawan mereka. Dari kursus teknis hingga pelatihan kepemimpinan, Google berinvestasi dalam pengembangan karyawan untuk memastikan mereka terus berkembang dan memberikan kontribusi maksimal.