Lihat ke Halaman Asli

Dea Andrea

Freelance Writer

Ketahui 5 Tanda Kamu Menjadi Korban Gaslighting

Diperbarui: 5 Juli 2023   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Alex Green di pexels.com - Gaslighting adalah sikap yang harus kita waspadai.

Ketika kamu sedang berargumen dengan seseorang, pernahkah kamu justru yang merasa bersalah ketika melontarkan pendapat, padahal kamu tahu apa yang kamu katakan adalah fakta? Tanpa kamu sadari, mungkin kamu sedang terjebak dalam situasi di mana kamu mendapat perlakuan gaslighting dari orang tersebut.

Belakangan ini, istilah gaslighting semakin dikenal oleh generasi muda. Namun, ada kalanya istilah ini disalah artikan dalam berbagai situasi. Gaslighting adalah sikap manipulatif yang membuat seseorang mempertanyakan kebenaran realita yang terjadi. Istilah 'gaslight' berasal dari film Amerika yang tayang pada tahun 1944 berjudul sama. 

Dalam film tersebut, digambarkan bahwa sang suami memanipulasi istrinya secara perlahan. Karena kata-kata dan tindakan sang suami yang menyudutkannya sebagai orang yang tidak waras, sang istri mulai merasa stres dan mempertanyakan semua fakta yang terjadi dalam hidupnya. 

Ternyata, diketahui bahwa sang suami melakukan hal tersebut untuk menutupi kasus yang melibatkan mendiang bibinya dan demi mengambil harta warisan milik sang istri.

Pada dasarnya, sikap ini dapat mengganggu kesehatan mental seseorang apabila orang tersebut terus berinteraksi terhadap pelaku yang menerapkan sikap gaslighting berkepanjangan. 

Gaslighting dapat terjadi di mana saja, terutama lingkungan yang mewajibkan kita untuk sering berinteraksi dengan pelaku seperti di rumah, sekolah dan kantor. Berikut adalah 5 tanda yang mengindikasikan kamu terjebak dalam hubungan manipulatif ini.

1. Dilakukan dengan halus dan perlahan 

Awalnya, kamu tidak akan menyadari bahwa kamu berada di lingkungan yang manipulatif karena kamu belum terekspos secara mendalam. Tetapi dari titik yang awalnya tidak berarti apa-apa, lama kelamaan akan membuatmu bertanya mengenai apa yang benar dan salah karena sikap ini terakumulasi jika tidak ada yang menghentikan. 

2. Karakter Narsistik Pelaku 

Rata-rata pelaku gaslight memiliki riwayat NPD atau Narsisctic Personality Disorder. Indikasi penyakit mental ini diidap oleh seseorang yang tidak pernah merasa bersalah atas apa yang dia perbuat dan cenderung memutar balikkan fakta, menyalahkan orang lain terhadap situasi tersebut. 

3. Gaslighting adalah Habit yang Dipelajari 

Lingkungan terdekat dan pengalaman pribadi sangat mempengaruhi sikap gaslighting. Biasanya, sikap ini diturunkan secara tidak sadar dalam lingkungan keluarga atau pertemanan, dan diteruskan kepada pihak yang lebih muda dan dianggap sebagai kebiasaan karena suatu masalah tidak terselesaikan dengan solusi yang positif bagi semua pihak. 

4. Membuatmu Bingung 

Jika kamu jadi cenderung mempertanyakan apakah keputusanmu salah atau benar, maka kamu telah terjebak dalam lingkungan toxic ini. Di mata pelaku gaslighting, apapun yang kamu lakukan selalu salah. Sikap manipulatif ini akan membuatmu kehilangan kepercayaan diri, membuatmu merasa tidak berarti di rumah ataupun di tempat kerja. 

5. Gosip Menyebar

Jika kamu mulai mendengar gosip tidak enak tentangmu di lingkungan keluarga, tetangga ataupun di lingkungan kerja, bisa jadi ini adalah cara pelaku gaslighting untuk meyakinkan orang lain bahwa kamu adalah orang jahat dalam hubungan kalian. Padahal hal itu tidaklah benar, namun pelaku gaslighting akan secara drastis melakukan ini agar mereka dapat mengendalikan kamu.

Apabila 5 tanda tersebut kamu rasakan, segera hubungi seseorang di luar lingkungan tersebut yang dapat menjadi posisi netral dan dapat kamu percaya. Dengan segera menghentikan serangan gaslighting yang kamu terima, kamu dapat menyelamatkan diri dari tekanan mental serta menjauhkan pelaku untuk mencari korban baru yang dapat mereka manipulasi. 

Meminta bantuan kepada pihak profesional seperti psikiater juga dapat menjadi pilihan. Mintalah saran dari seorang psikiater yang dapat mendengarkan masalahmu secara seksama dan memberikan bantuan yang efektif untuk mengeluarkanmu dari situasi toxic tersebut. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline