Lihat ke Halaman Asli

Dea AmeliaPutri

Komunikasi IPB

Kesenjangan Sosial dan Dampaknya bagi UMKM di Kabupaten Kuningan

Diperbarui: 27 Maret 2021   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret UMKM (Kumparan.com)

Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar maupun kecil. Indonesia juga merupakan negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di dunia setelah China, India, Amerika. Kelahiran merupakan faktor penambahan jumlah penduduk di samping migrasi, jumlah kelahiran setiap tahun di Indonesia masih cukup besar. Jumlah bayi yang lahir di tahun 2000 masih tetep tinggi jumlahnya tiap-tiap tahun jumlah kelahiran di Indonesia menginjak angka sekitar 4,5 juta bayi. Angka kelahiran bayi yang tinggi membuat meledaknya jumlah penduduk di Indonesia.

Jumlah penduduk yang banyak ini jelas menimbulkan banyak masalah, antara lain kemiskinan, pendidikan dan lain-lain. Hal inilah yang memicu timbulnya permasalahan kesenjangan sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Kesenjangan ini terpicu oleh adanya kemiskinan yang merajalela dan kekurangan lapangan kerja. Dalam 5 tahun terakhir ini, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat. Pencapaian ini telah mengurangi kemiskinan dan memperbesar jumlah kelas menengah ke atas.

Kesenjangan sosial diartikan sebagai kondisi adanya ketidakseimbangan atau jarak yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang disebabkan oleh adanya perbedaan status sosial, ekonomi, maupun budaya. Dampak kesenjangan sosial merupakan topik yang tidak terhindarkan ketika berbicara soal pandemi Covid-19. Namun,  ada pula dampak jangka panjang  dengan risiko lebih besar dan tidak boleh diabaikan.

Melambatnya ekonomi selama masa pandemi telah mengakibatkan peningkatan jumlah pengangguran yang signifikan. Sekitar 3,5 juta orang di Indonesia telah kehilangan pekerjaan akibat krisis pandemi.

Peningkatan kesenjangan sosial di Kabupaten Kuningan turut memprihatinkan, sebab para pelaku umkm banyak yanng terdampak akibat kejadian ini. “Kesenjangan sosial di Kuningan sudah terjadi sejak lama, tetapi diperparah sejak adanya pandemi covid-19.” Tutur pak aryo selaku peaku UMKM tape ketan.

Pemkab Kuningan melalui Bappeda sedang melakukan kajian khusus terkait dampak Covid-19 ini terhadap ekonomi masyarakat, terutama pada proyeksi angka kemiskinan dan pengangguran yang menjadi isu strategis daerah. Kajian ini nantinya akan digunakan untuk pengambilan kebijakan terkait program/kegiatan dalam upaya recovery ekonomi masyarakat pasca Covid-19 serta penyesuaian target kinerja daerah.

Adanya pandemic Covid-19, memang benar-benar mengubah secara drastis pelaksanaan pembangunan pada tahun 2020, hampir seluruh anggaran di-refocusing pada penanganan Covid-19, mulai dari bidang kesehatan sampai bidang ekonomi yang terdampak cukup signifikan. Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Kuningan merencanakan bantuan sosial terutama bagi pelaku umkm di kuningan, melalui program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) sebesar Rp2,4 juta dari pemerintah. Harapannya adanya bantuan ini masyarakaat bisa terbantu secara ekonomi dan sosial. “Semoga bantuan yang dicanangkan oleh Pemkab Kuningan ini bisa terlaksana dan bisa membantu masyarakat sekitar.” Tutur Pak Aryo UMKM Tape Ketan. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline