Tempoyak adalah makanan tradisional khas Provinsi Jambi yang terbuat dari buah durian yang difermentasi. Makanan ini memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dalam beberapa aspek sebagai berikut:
1.Nilai Budaya dan Kearifan Lokal Tempoyak merupakan warisan budaya kuliner Indonesia yang mencerminkan kearifan lokal masyarakat Jambi dalam memanfaatkan sumber daya alam setempat. Makanan ini mengajarkan kita untuk menghargai dan melestarikan budaya serta kearifan lokal sebagai bagian dari identitas bangsa Indonesia.
2.Nilai Kebersamaan dan Gotong Royong Dalam proses pembuatan tempoyak, masyarakat Jambi sering melakukannya secara bersama-sama dengan bergotong-royong. Ini memperkuat nilai kebersamaan, solidaritas, dan gotong royong yang merupakan salah satu nilai luhur Pancasila.
3.Nilai Kebhinekaan Keberagaman kuliner di Indonesia, termasuk tempoyak, mencerminkan kebhinekaan bangsa Indonesia. Tempoyak mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan dan keberagaman sebagai kekayaan bangsa.
4.Nilai Cinta Tanah Air Tempoyak adalah salah satu ikon kuliner Indonesia yang berasal dari daerah Jambi. Keberadaan makanan ini dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap tanah air, serta mendorong kita untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan kuliner Indonesia.
Dengan demikian, tempoyak tidak hanya sekedar makanan tradisional, tetapi juga mengandung nilai-nilai penting yang terkait dengan PPKn, seperti menghargai budaya dan kearifan lokal, gotong royong, kebhinekaan, serta cinta tanah air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H