Lihat ke Halaman Asli

Melawan Stigma, Membangun Harapan: Sosialisasi Pencegahan Stunting di Desa Ketangirejo

Diperbarui: 2 Oktober 2024   06:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: PDD KKN-MB 022 IAIN Kudus

GROBOGAN - Balai Desa Ketangirejo, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan menjadi saksi bisu semangat warga dalam upaya pencegahan stunting. Pada Minggu (22/9/2024), puluhan ibu-ibu PKK dengan seragam batik cerah memadati ruangan, duduk rapi di kursi yang berjejer lurus menghadap ke depan. Acara sosialisasi pencegahan stunting ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswa KKN IAIN Kudus.

Bu Siti Sundari, bidan desa yang telah mengabdi selama puluhan tahun di Desa Ketangirejo, berdiri di depan dengan wajah serius namun penuh kelembutan. "Selamat pagi, Ibu-ibu PKK yang saya hormati," sapanya, membuka acara. "Hari ini kita akan membahas tentang stunting, masalah yang masih menjadi momok bagi banyak keluarga di desa kita."

Suasana hening sejenak, sebelum Bu Siti melanjutkan dengan nada tegas, "Tapi pertama-tama, saya ingin meluruskan sesuatu. Terdapat anggapan bahwa anak yang terkena stunting itu sebuah aib atau hinaan. Ini sangat keliru dan harus kita hapuskan!"

Beberapa ibu terlihat mengangguk, sementara yang lain berbisik-bisik. Bu ESiti melanjutkan dengan penuh semangat, "Ibu-ibu sekalian, kita harus selalu memberikan dukungan. Balita yang terkena stunting jangan sampai malu atau merasa rendah diri. Justru mereka butuh perhatian dan kasih sayang ekstra dari kita semua."

Selang beberapa waktu berikutnya, Bu Siti menjelaskan tentang pentingnya pemantauan rutin di posyandu. "Setiap bulan, kita adakan kegiatan seperti menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, lingkar lengan, dan lingkar kepala. Ini bukan untuk mencari-cari kekurangan, tapi untuk memastikan anak-anak kita tumbuh optimal," jelasnya.

Bu Siti juga memaparkan lima program efektif untuk mengatasi stunting yang bisa diterapkan di Desa Ketangirejo, mulai dari Program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) hingga pemerataan pasokan makanan bergizi.

Di tengah penjelasan Bu Siti, seorang mahasiswa KKN mengacungkan tangan. "Bu, bagaimana cara kita mengedukasi masyarakat agar tidak ada lagi stigma terhadap anak-anak yang mengalami stunting?" tanyanya.

Bu Endang tersenyum lebar, "Pertanyaan yang sangat baik, Mbak. Kuncinya ada pada edukasi dan keterbukaan. Kita harus terus mengadakan sosialisasi seperti ini, melibatkan tokoh masyarakat, dan yang terpenting, memberikan contoh nyata bagaimana memperlakukan anak-anak dengan penuh kasih sayang, terlepas dari kondisi fisik mereka."

Sumber: PDD KKN-MB 022 IAIN Kudus

Acara ditutup dengan komitmen bersama untuk menjalankan lima paket layanan penanggulangan stunting, mulai dari kesehatan ibu dan anak hingga layanan PAUD. Bu Siti memberikan pesan penutup yang mengena, "Ingat, Ibu-ibu sekalian. Mencegah dan menangani stunting adalah tanggung jawab kita bersama. Jangan pernah malu untuk membawa anak ke posyandu atau meminta bantuan. Bersama-sama, kita bisa wujudkan Desa Ketangirejo yang sehat dan bebas stunting!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline