Lihat ke Halaman Asli

Dea WS

Administrasi Pendidikan-Universitas Jambi. Mahasiswa Pejuang Nilai Dosen Yang Memiliki Semangat 45 :)

Pentingnya Pendidikan Inklusi di Kalangan ABK

Diperbarui: 2 Juni 2022   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan inklusi ialah sebuah sistem layanan pendidikan yang mengatur siswa dan siswi nya agar dapat dilayani di sekolah terdekat, umumnya dengan bersama-sama teman sebayanya. Tanpa di kosan kelasnya agar siswa dapat belajar bersama dengan akses dan sarana yang mendukung untuk semua siswa tanpa terkecuali di fabel. 

Pendidikan inklusif memiliki tujuan, memastikan semua anak memiliki akses terhadap pendidikan yang terjangkau dan efektif efisien. Memberi dorongan dan semangat serta memastikan semua pihak agar dapat membuat sebuah lingkungan belajar yang kondusif di dalam pembelajaran. 

Anak kebutuhan khusus atau ABK ialah anak yang memerlukan sebuah perhatian khusus karena dengan adanya gangguan perkembangan dan kelainan yang dialami oleh anak tersebut. 

Berkaitan dengan kata disabilitas, anak yang memiliki kebutuhan khusus ialah anak yang memiliki keterbatasan dalam beberapa kemampuan baik itu secara fisik seperti tuna rungu, tunanetra maupun beberapa kekurangan psikologis yang di dialami oleh anak tersebut.

Pengertian lain juga menyebutkan bahwasanya Pendidikan inklusi merupakan sebuah penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para peserta didik yang mempunyai kelainan dan memiliki sebuah potensi dalam kecerdasan atau Bakat istimewa yang bertujuan untuk mengikuti sebuah pembelajaran dalam pendidikan di dalam satu lingkungan pendidikan dengan bersama-sama hal seperti sekolah pada umumnya. 

Pesan untuk para pemerintah bahwasanya pendidikan inklusi khususnya pada pendidikan dasar perlu mendapat perhatian lebih. Karena pendidikan inklusi merupakan sebuah layanan pendidikan yang mengatas dasarkan untuk mengikutsertakan anak berkebutuhan khusus belajar dengan anak normal usia yang sebaya di anak luar biasa atau biasa yang dekat dengan tempat tinggalnya. 

Pada kalangan anak-anak yang memiliki ABK bersekolah terdekat dengan tempat tinggalnya merupakan sebuah mimpi yang mereka inginkan.

Di sekolah dasar pendidikan inklusi belum setara dengan visi pendidikan yang berdasarkan dengan inklusi etos yang menyongsong dan mengedepankan keragaman dan kesamaan hak dalam memperoleh suatu pendidikan. 

Dengan alasan kurikulum dan metode pembelajaran yang kaku sulit untuk dipelajari dan diakses oleh ABK masih belum pecahkan permasalahannya pada inklusi. Kemudian kurikulum juga belum dapat teratasi Karena kurangnya kemampuan guru. Tenaga pendidik juga belum dapat training tentang sebuah praktik dan kebanyakan mereka memberikan pembelajaran yang sifatnya hanya sebatas sosial saja. 

Dengan hal ini sekolah formal yang memiliki satu atau beberapa anak ABK gurunya masih menunjukkan sikap terpaksa dalam mendampingi ABK untuk memahami sebuah materi pembelajaran.

Dalam pendidikan inklusi terdapat beberapa kendala yang ditemukan dalam mengimplementasikannya. Yaitu masih minimnya sarana dan prasarana untuk menunjang sistem pendidikan inklusi, dan terbatasnya kemampuan serta pengetahuan tentang keterampilan yang dimiliki oleh para guru di sekolah inklusi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline