Lihat ke Halaman Asli

De Luz

Newbie

"The Power of Teacher"

Diperbarui: 23 Januari 2019   08:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@Freepik

Dalam kesunyian jiwa kau hadir tuk beri cahaya dalam gelapnya hidupku. Guru kau pelita dalam kehidupan. Kenapa?

Coba banyangkan kalo tidak ada dia, apakah kita berfikir. Kalo tidak ada dia apakah rasa ini ikut merasakan pentingnya berfikir. Dia selalu menyenggol sel-sel otakku untuk bekerja, disisi manapun. Berjuta realitas yang tidak pernah terfikirkan, kau selalu mengurainya disetiap tata muka. Setelah kau goncang otakku, egoku selalu berbicara, "Bener juga, kenapa kok tidak kefikiran ya?" 

Tidak hanya satu, dua, tiga kali, tapi lebih. Kau ajarkan pikiran ini tuk selalu membuka cakrawala sejauh mungkin. Ibaratkan Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau. Jika aktifitas sehari-hari hanya di area Solo-Jogja, maka tempat-tempat yang kita kunjungi hanya yang ada di area jalan Solo-Jogja saja. 

Sama halnya dengan kerja otak kita, kalo hanya berkutat pada doktriner, pakem, kebiasaan-kebiasaan yang monoton. So, kita akan berfikiran hanya itu-itu saja. Kalo boleh dibahasakan, itulah yang namanya kerja otak.

Guru dicipta sebagai stimulus awal berfikir, bagi semua orang tanpa terkecuali. Karena guru adalah pahlawan dalam sistem otak ini. Kau bantu arahkan ratusan juta neuron(sel saraf) pada tempatnya. 

Karena kadang otak ini liar dalam berfikir, kau bantu kami tuk luruskan logika hidup ini. Oh guru ku, jasamu tak akan hilang sepanjang masa. Jadi menurut hemat saya, guru bukan orang yang berada dalam instansi pendidikan saja, itu kan hanya definisi formal saja. Kalo informalnya, guru adalah orang menyampaikan Ilmu Pengetahuan. Tidak hanya sekedar Ilmu biasa, tapi mereka telah fasih dalam bidangnya. Semakin ahli, kau semakin berarti. Guru I Love You Full, kau bantu ku dalam merajut asa.

Pertanyaan terbesar dalam hidup ini. Apa yang kau lakukan setelah terstimulus dari guru-guru mu?

'Skill is Culture' bentuk kemampuan literasi(penyelesaian masalah) dgn budaya yg berdasar ilmu pengetahuan, bukan kebiasaan.  

Refleksi diri, dalam sunyi malam di tempat yang baru. Sendiri di kamar lantai dua, bersama percikan air hujan. Puter, Malang Jawa Timur.

#Story25/11/18

#De_Luz




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline