Lihat ke Halaman Asli

Pengembangan dan Inovasi Pada UMKM Usaha Jahit Mbak Yani di Desa Keratan dengan Digital Marketing

Diperbarui: 18 Agustus 2021   12:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sebagai seorang mahasiswa tentunya memiliki tanggung jawab dan peran besar terhadap masyarakat sekitar. Hal ini tertuang pada program rutin tahunan yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai salah satu implementasi mahasiswa untuk melakukan pengabdian pada masyarakat. 

Namun, adanya pandemi Covid-19 yang telah berlangsung sejak bulan Maret 2020 sampai dengan sekarang sangat berdampak pada seluruh kegiatan kampus mulai dari pembelajaran kuliah dan kegiatan lainnya. 

Hal ini mengakibatkan LP2M mengeluarkan kebijakan terkait Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dirubah sedemikian rupa untuk adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi Covid-19 dengan bentuk KKN Back to Village.

Dengan adanya kebijakan tersebut, maka penulis sebagai mahasiswa yang memiliki kewajiban mengabdi kepada masyarakat akan melaksanakan KKN di kampung halaman penulis yaitu di Desa Karetan. Menurut penulis KKN Back to Village III ini menjadi salah satu pembelajaran untuk mengenal potensi di desa lebih dalam lagi. 

Desa Karetan adalah sebuah desa di wilayah Kabupaten Banyuwangi yang terletak di wilayah selatan dan, tepatnya kurang lebih 45 km dari pusat pemerintahan kabupaten ke arah selatan jalur menuju Desa Karetan. Secara administratif Desa Karetan masuk wilayah Kecamatan Purwoharjo , dengan batas-batas; bagian Utara berbatasan dengan Desa Purwoharjo Kecamatan Purwoharjo, bagian Timur berbatasan dengan Desa Glagahagung Kecamatan Purwoharjo, bagian Selatan berbatasan dengan Desa Grajagan Kecamatan Purwoharjo dan Sebelah Barat perbatasan Dengan Desa Temurejo Kecamatan Bangorejo. Dengan luas wilayah 864,93 Ha (sumber: Data Desa Karetan Kecamatan Purwoharjo Tahun 2010 ), Desa Karetan merupakan desa yang paling kecil / sempit wilayahnya di Kecamatan Purwoharjo. 

Dari luas wilayah tersebut sekitar 580,22 ha berupa lahan hutan, sawah; 195,87 ha, sekitar 88, 84 ha adalah permukiman lain-lain meliputi wilayah bangunan, pasar, jalan, sekolah, tempat ibadah, dan tanah tidak produktif lainnya. Sebagian besar penduduk Desa Karetan bermata pencaharian sebagai petani. Penduduk lainnya bekerja sebagai pedagang, buruh tani, kuli bangunan, penjahit, guru, dan lain sebagainya.

Mata pencaharian yang sangat menarik perhatian saya adalah penjahit, mengingat setelah Covid 19 masuk ke Indonesia penghasilan dari usaha jahit kian terus menurun. Hal tersebut juga berdempak sangat besar pada usaha jahit Mbak Yani, Mbak Yani seorang penjahit yang cukup terkenal di Desa Karetan. 

Namun semenjak pandemi Covid-19 Mbak Yani mengaku kepada penulis bahwa pendapatanya turun hingga 70%. Berdasarkan penjelasan dari mitra penyebab menurunya pendapatan karena banyak masyarakat yang tidak lagi menjahitkan seragam sekolah dengan alasan sekolah sekarang online, seragam baju hari raya keluarga karena sudah dua kali hari raya tidak diselenggarakan semeriyah dulu, seragam kegiatan atau acara organisasi, dan banyak masyarakat lebih memilih berbelanja secara online karena adanya pembatasan untuk tidak keluar dari rumah. 

Padahal sasaran dari jasa jahit Mbak Yani adalah tetangga sekitar sehingga kebiasaan baru dari masyarakat membuat usaha jahit Mbak Yani terus mersot.

Dengan adanya permasalahan diatas, penulis sebagai seorang mahasiswa KKN merasa perlu adanya kegiatan yang dapat membantu meningkatkan UMKM masyarakat Desa Karetan, dengan mitra Usaha Jahit Mbak Yani. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline