Lihat ke Halaman Asli

Maaf, Saya Tidak Bisa Memvote Komodo

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ketik KOMODO kirim ke 9818,mari kita dukung komodo menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia katagori alam"

Berkali kali pesan seperti itu masuk ke BBM saya,tentu saja dari teman teman yang menginginkan komodo menjadi salah satu keajaiban dunia katagori alam.Anda boleh mencap saya sebagai orang yang tidak nasionalis,pada kenyataannya saya memang "tak berminat" untuk ikut ikutan memvote sang komodo supaya menang.
Tapi tentu saja saya mempunyai alasannya,walau dari sudut pandang anda mungkin alasan saya hanya mengada ngada.Alasan pertama,kalau memang komodo menang dalam "kontes" kali ini,bagaimana "masa depan" komodo? Oh anda pasti berpendapat kalau si komodo menang,maka parawisata kita akan semakin bergairah.Turis manca negara ataupun domestik pasti semakin banyak yang datang ke pulau komodo dan sekitarnya.Disinilah tak setujunya saya,ketika semakin banyak manusia berdatangan ke habitat asli komodo,kehawatiran saya akan kepunahan mahluk langka itu sangat tinggi.Ingat,komodo liar cuma berada di indonesia.Parawisata membutuhkan lahan,fasilitas dan menghasilkan sampah.Komodo membutuhkan suasana nyman untuk habitatnya,bukan lingkungan yang tercemar oleh ulah manusia.Parawisata berorientasi bisnis yang bisa jadi menghalalkan segala cara untuk mengubah aturan,komodo membutuhkan ketenangan dan alam yang terjaga.Akan sangat ironis sekali bila kemenangan komodo sebagai salah satu keajaiban dunia menjadi awal kepunahan bagi komodo itu sendiri setelah komodo survive berjuta juta tahun lamanya.
Alasan kedua kenapa saya menolak memvote komodo adalah,jika seandainya tujuan menangnya komodo supaya bisa mengangkat perekonomian daerah NTT,maka saya berpendapat,tanpa komodo pun pemerintah berkewajiban mensejahtrakan rakyatnya termasuk rakyat NTT.Kenapa kesejahtraan masyarakat NTT harus digantungkan pada hewan bernama komodo?

Alasan alasan saya mungkin berbeda dengan teman teman yang selama ini pro akan vote komodo.Tapi buat saya,kelestarian komodolah yang jadi fokus perhatian saya.Sekedar tambahan,Dua bulan yang lalu saya pernah mengunjungi candi borobudur yang termasuk warisan sejarah dunia.Tapi ketika saya naik ke atas borobudur,ya ampuuuuuun betapa sampah berserakan dimana mana? Orang orang seenaknya naik ke atas stupa dan dengan santainya bernarsis ria.Apa yang akan terjadi bila komodo dikunjungi terlalu banyak manusia yang kadang membuang sampah seenaknya? Ingat,komodo tak bisa direstorasi seperti bangunan bangunan candi.

Salam beda pendapat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline