Lihat ke Halaman Asli

Dompet DhuafaJawa

Lembaga Sosial Terpercaya di Jawa Tengah

Disaster Management Center Dompet Dhuafa Terus Sisir Penyintas Banjir Cilacap

Diperbarui: 22 Maret 2022   11:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aan Julianto, Salah satu tim relawan medis Dompet Dhuafa Jateng sedang memeriksa salah satu penyintas banjir cilacap. Foto : @ddjateng/purwokerto 

Purwokerto-Ahad (20/3), tim medis Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) dan Tim Disaster Mangement Center (DMC) Dompet Dhuafa terus bergerak menyisir para penyintas banjir Kab. Cilacap. Pada hari keenam banjir yang melanda daerah ini, membuat warga banyak mengalami dermatitis, cephalgia, dan GEA (gastroenteritis akut). Mereka kebanyakan bertahan dirumah-rumah ditengah genangan air yang merendam rumah.

Relawan medis dan Tim Respon Darurat Kebencanaan menyisir lokasi banjir. Foto : @ddjateng/purwokerto 

Pasangan suami istri yang sudah renta, Mbah San Suwandi (66) dan Mbah Tumini (64), keduanya menderita Low Back Pain dan stroke sudah lama, ketika banjir melanda, kedua lansia ini memilih bertahan dirumah. Tim medis datang memeriksa kondisi umum dan terapi obat-obata. Kondisi fisik yang terbatas untuk mobilisasi, serta debit air yang belum surut dan kondisi ekonomi yang kekurang menyebabkan mereka memilih bertahan. Selama masa respon bencana, Tim Dompet Dhuafa memantau kondisi kedua lansia ini secara intens setiap hari melalui aktivitas home visit. 

Lansia menjadi salah satu penyintas yang harus segera tertangani. Foto : @ddjateng/purwokerto

Selain lansia, warga lainnya dibebera dusun juga sudah muali mengeluhkan gatal-gatal dan pusing serta bermasalah dengan perut. Selama empat hari ini, tim medis dan juga tim evakuasi terus menyisir kerumah-rumah warga kelompok rentan, serta membuat titik pengobatan dibeberapa fasiltas umum yang masih kondusif, diantaranya, masjid, ruko, serta pondok pesantren. dr. Rianti Citra Utami selaku penanggung jawab tim medis, mengungkapkan tim medis terus menyisir warga kelompok rentan dan melakukan Aksi Layanan Sehat dibeberapa titik konsentrasi warga untuk memudahkan layanan. Hari keenam banjir, keluhan paling banyak diderita warga adalah gata-gatal atau dermatitis, pusing-pusing), cepalgia, serta sakit perut dan diare. Ini merupakan kondisi umum yang dialami oleh penyintas banjir, ungkapnya.

Sementara itu, Direktur LKC Dompet Dhuafa, Titi Ngudiati mengungkapkan, selain medis, tim Dompet Dhuafa menyiapkan posko di TK Pertiwi Desa Klumprit, bersebelahan dengan balai Desa Klumprit, Kec. Nusawungu, Kab, Cilacap Jateng. Tim akan disiagakan selama tujuh hari selama masa tanggap bencana yang diwacanakan oleh pemerintah setempat. Sleian tim medis, Dompet Dhuafa mengirimkan Tim Respon An Evakuasi, Tim Dapur Umum, Tim Psychological First Aid. Sejumlah bantuan sudah disalurkan diantaranya, bantuan bahan makanan dan dapur umum, hygiene kit, serta snack sehat untuk anak-anak. Total penerima manfaat sejumlah 719 jiwa.

Pemerintah desa melalui Carik Desa Klumprit Sangin Puji Heri menyampaikan terimakasih atas upaya tim Dompet Dhuafa, karena sebelumnya belum ada tim medis yang menyisir warga di Desa Klumprit. Banjir di Nuswungu Kab. Cilacap terjadi sejak Selasa (15/3), dan naik lagi sejak Jum'at (18/3). Selain karena curah hujan tinggi, banjir juga merupakan kiriman dari Sungai Gatel yang melimpas di Desa Karanggedang, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, serta limpahan dari Sungai Bodo dan Sungai Ijo yang berada di perbatasan Cilacap dan Kabupaten Kebumen.                                  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline