Lihat ke Halaman Asli

djarot tri wardhono

Menulis apa saja, berbagi dan ikut perbaiki negeri

Gema Takbir dalam Kesunyian

Diperbarui: 21 Juli 2021   14:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tak ada orang yang berajakan menuju surau dimana takbir dikumandangkan. Himbauan "tetap di rumah", ditaati dengan perasaan sedih. Takbir yang dikumandangkan berulang kali tak ada sautan serempak di surau itu. Kampung itu, menyambut seruan takbir dengan sunyi. Mereka menjawab seruan takbir di rumah masing-masing.

Jalan terasa lengang, tak ada barisan anak-anak dan remaja mengumandangkan takbir di  malam itu. Semua berdiam diri di rumah, dan menyerukan takbir dari kediaman masing-masing. Balasan takbir dari surau, seakan terdengar geremeng-geremeng. Situasinya tak sesemarak di tahun-tahun yang lalu. Pun, juga di tahun kemarin yang dalam kondisi pandemik covid.  

***

Anak-anak sudah berkumpul di depan surau. Ada yang dibuatkan obor dan juga lampion. Mereka sangat antusias menunggu malam takbiran. Yang remaja, sibuk menyiapkan bedug dari tong bekas. 

Kulit domba yang menutupi salah satu lubang tong mulai dikencangkan dan distel bunyinya. Dug….dug….dug…..tek, mereka mencoba menalukan stik pemukul bedug. Suasana meriah di semburat kemerahan awan di ufuk barat.

Gema adzan pun berkumadang, menghentikan semua aktifitas di halaman surau. 

Anak-anak dan remaja, menuju tempat wudhu untuk bersiap sholat maghrib. Dan setelah sholat, imam mulai mengucapkan takbir dan disahut semua jamaah sholat yang berada di dalam surau. Suara takbir sahut menyahut. Dari suara cempreng para bocah hingga suara serak anak akil baliq

Semuanya menyambut dengan wajah gembira, menyongsong esok hewan qurban akan disembelih. Sahutan takbir pun mulai diiringi dengan bedug yang bertalu-talu.

Dan selepas sholat isya’, pawai lampion dan obor mulai dijalankan dengan barisan yang tertib. Pak Haji Akbar, imam surau, memimpin pelepasan pawai takbir keliling kampung. 

Allahu Akbar…Allahu Akbar…Allahu Akbar…Laa ilaha illahu akbar. Dan barisan pun mulai berkeliling kampung, dan disambut para orang tua di pagar rumah mereka. Malam itu kumandang takbir, menggema dan sambung menyambung dengan alunan suara banyak orang.

Esok harinya, sebelum dilaksanakan sholat Ied, anak-anak berkerumun di sekitar lapangan tempat sapi dan kambing yang diikat. Mereka mengambil rumput dan memberikan pada hewan kurban milik warga. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline