Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Karakteristik Generasi Z Lewat Lagu "Negara Lucu"

Diperbarui: 24 Februari 2023   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makna lirik negara lucu enau. Tangkap layar Youtube Enau

Kasus Mario Dandy Satrio yang diketahui merupakan putra dari pejabat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Rafael Alun Trisambodo, kini ramai diperbincangkan. Kasus ini tidak luput dari komentar khalayak di sosial media yang mencatut istilah "Generasi Z".

Seperti kita ketahui Generasi Z atau yang sering disebut Gen Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1996 sampai dengan tahun 2009.

Banyaknya sisi menarik dari perilaku yang dicerminkan Generasi Z memang mencuri perhatian. Terlebih beberapa kelakuan "Gen Z" yang kerap ramai di tanah air.

Setelah dipikir-pikir, jalan pikir Generasi Z memang cukup unik, lebih tepatnya sulit dimengerti. Apalagi jika mengamatinya hanya lewat sosial media, yang sejatinya Gen Z digandang sebagai generasi multikultural.

Akan tetapi melalui media sosial setidaknya sedikit demi sedikit memberi cerminan akan generasi satu ini. Lihat saja bagaimana konten tumpah dari perkara keluh kesah di dunia kerja hingga sudut pandang instan menyikapi sebuah fenomena. Out of the box, kata trendnya.

Gampangnya, saya kira lirik lagu "Negara Lucu" yang dipopulerkan Enau memang sudah cukup mencerminkan karakteristik Generasi Z.

"Sudut pandangku tentang mereka, yang banyak tanya tanpa membaca. Katanya sekolah, tapi otaknya mana?" begitu kurang lebih penggalan liriknya.

Dari lagu yang sudah ditonton lebih dari 40 juta di Youtube itu, juga tertuang sebuah makna yang mendeskripsikan tentang karakter Gen Z dalam lingkup kerja. "Sedikit gerak, banyak maunya."

Ini semakin membedakan antara karakteristik generasi milenial dan Gen Z. Dimana milenial ingin bekerja menuju suatu tujuan, lebih tertarik dengan kolaborasi dan mempertimbangkan jenjang karier sebagai hal yang paling penting.

Mindset itu bahkan melekat dari ungkapan orang tua kepada anaknya. Sudut pandang milenial sebelumnya memang cenderung mendeskripsikan pekerjaan yang bersifat stabil--Wisuda, melamar CPNS, menikmati masa tua sebagai pensiunan. Itu milenial, lain cerita dengan Generasi Z.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline