Lihat ke Halaman Asli

Puisi Reflektif " Batu Kerikil" | Oleh ddandrn

Diperbarui: 15 Januari 2025   19:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Img src: wallpaperflare.com​​Malam ini hujan turun dengan desah yang asing,Seperti suara rindu yang tak pernah sampai.
Kerikil-kerikil di jalan, basah dan sunyi,
Menyimpan kisah mereka sendiri,
Terselip di sela-sela jejak yang tak pernah peduli.

Aku duduk di ambang pintu, mendengar dunia bergumam,
Langit menangis, tapi siapa yang benar-benar mendengar?
Kerikil-kerikil itu—kecil, tak terlihat,
Namun tetap ada, seperti aku,
Menanti langkah yang menghargai kehadiran mereka.

Tapi hujan tahu rahasia yang tak terucap,
Bahwa bahkan kerikil pun bercita-cita jadi gunung.

Dan di malam yang dingin ini, aku percaya:
Kesepian hanyalah bagian kecil dari sebuah mosaik besar,
Yang menunggu harapan untuk menyatukannya kembali.

Oleh: ddandrn

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline