Lihat ke Halaman Asli

Deskarmela CitraAmanda

International Relation'17

Sahabat Terakhir Rasulullah: Abu Qilabah Al-Jarumy

Diperbarui: 8 November 2019   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jarang yang mengetahui namanya, tetapi mempunyai kisah yang unik. 

Suatu waktu ada  seorang musafir yang kehabisan bekal ketika di padang pasir yang luas, ia melihat disana ada satu kemah yang  sangat memilukan ternyata terdapat seorang kakek yang terbaring dengan punggungnya kedua tangan dan kakinya lumpuh serta matanya buta, seorang kakek ini hanya tergeletak kemudian musafir ini memberi salam dan sang kakek menjawab salam tersebut.

Musafir tersebut datang mendekat dan bertanya kepada sang kakek siapakah anda dan bagaimana bisa berada di padang pasir ini. Kakek pun menjawab "Saya adalah salah satu hamba Allah. Kamu siapa?"

Musafir menjawab "Saya musafir, sedang kebetulan lewat kehabisan bekal butuh makanan dan minuman"

"Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang menyempurnakan nikmatnya pada saya" ucap kakek tersebut. Sontak membuat kaget sang musafir dan berkata "Wahai tuan apa yang membuat anda bersyukur kepada Allah? Padahal kemah ini kosong tidak ada apapun".

Lalu sang kakek menjawab "Diamlah anak muda kamu tidak tahu jika sesungguhnya nikmat Allah sangatlah besar pada saya, saya bisa mengucapkan kalimat saja sudah menutupi kekurangan saya, sungguh nikmat yang luar biasa".

Sang musafir pun begitu kagum dengan kakek ini dan bilang kepadanya "Baiklah apa ada yang bisa saya bantu?"

Kakek mengatakan "ada anak saya, anak laki satu-satunya yang selalu menemani dan merawat saya dia memberikan minum dan makanan, sekarang sudah tiga hari tidak pulang. Tolong kamu cari disekitar kemah ini siapa tahu ada dan perlu kamu tahu yang hidup di padang pasir ini hanya saya dan anak laki-laki saya tidak ada orang lain. Jadi jika kamu melihat seseorang itu berarti anak saya"

Tidak lama kemudian musafir ini keluar, tidak jauh dari kemah ada seorang jenazah manusia yang sedang dikerumuni oleh singa dicabit-cabit dagingnya, musafir berkata pasti ini anak kakeknya tetapi ia sudah mati lantas ia kembali ke kemah dan bingung bagaimana cara menjelaskan kepada kakek ini sedangkan dia sendiri lumpuh susah hidup di padang pasir dan anaknya dimakan singa.

Kemudian musafirpun datang kepada sang kakek dan berkata "Wahai saudaraku apakah anda mengetahui kisah Nabi Ayub A.s?" Kakek menjawab "Tentu saja".

Musafir tersebut memintanya untuk menceritakan sedikit tentang Nabi Ayub A.s. Kakek menceritakan bahwa Nabi Ayub A.s orang yang tidak bisa dinilai kesabarannya orang yang dicoba dengan Allah selama dua puluh tahun dengan penyakit kusta yang dideritanya sehingga ditinggal oleh kaumnya, kedua belas anak laki-lakinya mati semua, hartapun semua habis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline