Lihat ke Halaman Asli

Sepi di Dalam

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13273365281710019448

Bingung aku dengan banyak mulut menganga menasehatiku, aku tak mengerti sama sekali apa yang mereka bicarakan. Aku ingin saja segera mengambil inti sari dari apa yang ingin mereka sampaikan kepadaku. Cemas aku ketika kulihat mereka mulai acuhkanku karena tak mengertiku akan ucapan mereka. Mereka mulai bosan berinteraksi denganku karena aku bertingkah tak seperti yang mereka inginkan mungkin. Aku hanya ingin bersuka cita, ceria, bebas dan berceloteh bersama. Namun, yang kurasakan semua malas bercakap denganku nampaknya. Aku hanya butuh teman, maafkan aku bila ku tak seperti yang kalian harapkan. Aku takut bila kesepian karena memang begitulah adanya diriku. Disaat aku membuka mata maupun aku menutup mataku, yang kurasakan sama. Sepi. Aku telah berteriak sekuat tenagaku agar tak sepi, tetapi teriakanku pun aku tak dengar. Selembar kisah seekor anjing peranakan dalmation bernama Blessy yang telah menjadi bagian keluargaku :). Pasti sepi sekali bila tak dapat mendengar, kawan2 sesamanya bercakap2 dia sama sekali tak peduli, sehingga sedikit kawan dan belum ada pasangan hingga umur nya ini. Blessy ini tak mengerti ucapan, gertakan ataupun nasehat. Dia selalu riang gembira merusak segala sesuatu didekatnya, motor, mobil, pot, bunga, sandal (#dsb yg belum kesebut jangan marah) luluh lantah dan hancur lebur pot, mobil & motor dedhel duel. Meski begitu, kita maklum plus kesel karena dia sepi di dalam. ~Semangat ya Blessy, kita semua sayank Blessy~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline