Lihat ke Halaman Asli

Ungkapan Hati Anak Durhaka

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah sebesar ini tak pernah sekalipun aku meminta maaf dengan tulus kepada ayah dan ibu. Aku malu untuk berkata “maafkan aku bu” atau “maafkan aku yah”. Aku memang anakyang selalu menyusahkan kalian, tapi aku terlalu angkuh untuk mengucapkan terimakasih kepada kalian. Ibu dan ayah yang bekerja keras untuk menghidupi aku, memberikan aku yang terbaik, memberikanku pendidikan untuk bekal aku dimasa depan. Ibu yang setiap hari pergi ke pasar untuk berjualan, pulang masih harus memasak untuk anak-anaknya. Tapi aku sebagai anak selalu saja mengeluh jika makanannya tidak aku suka, aku sering marah-marah kepada ibu. Ibu, engkau adalah wanita terhebat didalam hidupku. Engkau mengandungku, membawa aku kemana saja engkau pergi. Melahirkan aku dengan rasa sakit yang luar biasa, tetapi engkau tetap saja tersenyum. Ayah,engkau adalah pahlawan untuk ku. Engkau selalu berusaha berikan yang terbaik.Kalian membanting tulang demi menghidupi anakmu ini, tapi aku selalu saja meminta lebih. Maafkan aku ibu, maafkan aku ayah, maafkan anakmu yang durhaka ini, aku memang anak yang tak tau diri, selalu saja menyusahkan kalian, tak pernah meringankan beban kalian.Salam Sayang Dari Anakmu Yang Durhaka Ini. Terimakasih untuk segalanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline