Lihat ke Halaman Asli

Ida Ayu Istri Arimurti

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Ipar adalah Maut, Film Adaptasi Kisah Nyata, Apakah Sepenuhnya Nyata?

Diperbarui: 4 Desember 2024   10:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: lamanriau.com)

Ipar adalah Maut (2024) merupakan film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini sukses membuat para penonton hanyut ke dalam alur cerita hingga geregetan dengan para tokoh di dalamnya. Realita bahwa film ini adalah kisah nyata membuat emosi para penonton semakin menjadi-jadi. 

Isu yang diangkat dalam film ini adalah perselingkuhan, akting dari para tokoh sangat mendalami peran. Adapun tokoh utama dari film ini, yaitu Nisa diperankan oleh Michelle Ziudith, Mas Aris diperankan oleh Deva Mahenra, dan Rani diperankan oleh Davina Karamoy. 

Mereka bertiga beradu akting dengan sangat manis, Michelle Ziudith berhasil memerankan Nisa sebagai istri yang saleh, taat agama, dan sangat sayang dengan suaminya, Aris dan adiknya, Rani. Begitu pula Deva Mahenra yang mampu memerankan kepribadian Mas Aris yang tidak tertebak, serta Davina Karamoy yang begitu menjiwai menjadi seorang pelakor. 

Kisah awal dari film ini adalah pertemuan Nisa dan Mas Aris di suatu kampus. Posisinya Nisa sebagai mahasiswa dan Mas Aris sebagai dosen muda, akibat suatu insiden mereka akhirnya berkenalan. Perkenalan Nisa dan Mas Aris terus berlanjut hingga keduanya saling jatuh cinta, menikah, dan memiliki satu buah hati. Seiring berjalannya waktu, Rani yang merupakan adik kandung Nisa, harus tinggal bersama dengan keluarga kecil Nisa. 

Semua kejadian tak mengenakan berawal dari sini. Akibat keperluan pekerjaan, Nisa harus sering meninggalkan rumah dan pergi keluar kota. Di rumah hanya tersisa Mas Aris, Rani dan Raya, anak Nisa dan Mas Aris. Lama-kelamaan, Rani dan Mas Aris semakin dekat dan pada akhirnya mereka berselingkuh bahkan sampai berhubungan badan. 

Nisa pun menyadari perubahan sikap dari Mas Aris, ia mencurigai suaminya dan berupaya mencari tahu apa sebenarnya yang sedang terjadi. Dengan segala cara yang telah dilakukan, Nisa pun mengetahui bahwa suaminya telah berselingkuh hingga berhubungan badan dengan adiknya sendiri.  

Itu kira-kira penggambaran kisah yang terjadi dalam film Ipar adalah Maut (2024). Meskipun diadaptasi dari kisah nyata, adegan-adegan yang ditampilkan dalam film tidak sepenuhnya sama dengan realita yang terjadi.

 Menurut keterangan narasumber pada podcast Denny Sumargo, Mas Aris dan Rani tetap berselingkuh bahkan saat Rani sudah menikah. Tayangan mengenai hal tersebut tidak ada di dalam film. Mas Aris juga sebenarnya bukanlah seorang dosen, melainkan seorang pegawai swasta. Hal ini berbeda dengan apa yang ditampilkan pada film. 

Ada banyak faktor yang menentukkan apakah sebuah film diadaptasi sepenuhnya dari kisah nyata dan karya sastra atau justru kisah nyata dan karya sastra hanya digunakan sebagai acuan saja tanpa meniru secara detail. 

Berdasarkan konsep film adaptasi, terdapat 2 aspek adaptasi film yaitu fidelity atau kesetiaan dan kontekstualitas-intertekstualitas. Aspek fidelity yaitu proses adaptasi film secara detail mengikuti naskah karya sastra tanpa mengubahnya sedikitpun. Sebaliknya, aspek kontekstualitas-intertekstualitas merupakan proses adaptasi film yang hanya menjadikan naskah aslinya sebagai acuan tanpa meniru secara rinci (ada improve pada alur cerita) (Stam, 2000).  

Ipar adalah Maut (2024) termasuk dalam aspek kontekstualitas-intertekstualitas, yang mana jalan cerita pada film tidak sepenuhnya sama dengan kisah nyata. Terdapat beberapa kemungkinan mengapa sutradara memilih untuk melakukan pengubahan dalam alur cerita, salah satunya agar tokoh asli tidak mudah terungkap di hadapan publik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline