Jika musim semi belum datang, kita harus pergi mencarinya.
Gres, teman yang ikut mengorganisir klub baca mengirimkan pesan pada saya persis setelah kegiatannya berakhir.
"Kak, kita harus buat lagi bulan depan"
Pesan ini langsung saya tanggapi, termasuk menyatakan takjub pada responnya.
Ternyata setelah ngobrol sebentar, tahulah bahwa kegiatan yang berlangsung itu begitu berkesan.
Mengapa begitu? Sebelumnya kami mencoba membuat klub baca dengan mengajak mereka yang datang untuk membaca buku masing-masing, lalu saling menceritakannya. Hal ini tentu mampu menarik orang-orang datang, walau rasanya ada yang kurang. Kedalaman.
Mungkin itu juga yang dirasakan oleh Gres, seperti yang saya rasakan. Hal itu yang membuat kami coba ganti pendekatannya, dengan memilih sebuah buku yang nantinya dibaca terlebih dahulu sebelum kegiatan dan pertemuan tersebut menjadi sebuah ruang diskusi tentang bacaan yang terlebih dulu dibaca.
Mengapa membaca terlebih dahulu jadi penting?
"Aduh, saya itu tidak suka baca. Tapi kok ceritanya bagus ya? Jadi saya teruskan baca dan mau baca kisah lainnya," ucap seorang kawan yang ikut serta pada kegiatan klub baca, yang mendiskusikan buku "Legenda Planet Kejutan" karya Tajima Shinji.
Ketika mesti ikut kegiatan, dan tidak kosong-kosong istilahnya, mau tidak mau kami harus membaca. Membaca dan berdialog dengan teks, serta mencoba menghubungkannya dengan yang dialami.
Dapat hal baru! Membaca terlebih dahulu membuat teman-teman lebih siap saat berdiskusi. Terbukti ketika saat pertemuan, pengenalan penulis dan sejarah kepenulisannya telah selesai kami bagikan, begitu ada pertanyaan pemantik langsung saja beberapa teman mau ikut cerita. Wah! Hal ini juga menguatkan saya bahwa membaca, dan memahami yang dibaca akan berguna betul bagi pemikiran kita.