Jo Aquarista : Membaca Adalah Sebuah Kegiatan Menyenangkan
Chimamanda Ngozi Adichie menulis buku dengan judul "We Should All Be Feminists." "Saya menyukai buku ini" ucap Jo, biasa ia dipanggil. Anak muda bernama lengkap Yoice Aquarista Micibaroe yang berasal dari Desa Konda, Sorong Selatan. Ia menyukai buku tersebut karena bukunya bercerita bagaimana posisi seorang perempuan dalam masyarakat dan apa sebenarnya arti dari feminisme.
Itu menyebabkan jika punya kesempatan bertemu penulis, Chimamanda adalah penulis yang ia ingin temui. Jo merasa ada irisan persamaan kisah antara Chimamanda dengan dirinya. Di mana Chimamanda pernah kuliah setahun di Fakultas Kedokteran Nigeria, juga Jo pernah merasakannya. Kemudian mengundurkan diri dan memilih jurusan lain. Gemar membaca membuat Chimamanda bisa menjadi seorang editor dan bahkan penulis yang mendapat beberapa penghargaan.
Inspirasi dari Chimamanda menggerakkan seorang Jo, hingga ingin seperti tokoh idolanya tersebut. Jo merasa bahwa walau memilih mengundurkan diri dari salah satu jurusan kuliah tersebut, ia tetap bertanggung jawab atas pilihan hidupnya dan juga karya-karyanya di masa depan.
Ingatan tentang membaca membawanya pada masa kecil, di mana dirinya ingat betul akan cerita "Tom & Regi," yang biasa diceritakan oleh Sang Mama. "Itu salah satu cerita indah di masa kecil" jawab Jo, sembari meneruskan bahwa melalui cerita anak tersebut, ia melihat bahwa kebaikan itu sangat penting apalagi kalau berbagi kebaikan dengan orang lain.
"Sebelum saya masuk SD, Mama sering membawa beberapa buku berwarna ke rumah dan mengajari saya membaca" ungkapnya. Dan hal itu berlanjut sampai dirinya di SD. Ia mulai membaca banyak hal bahkan koran dan majalah. Cinta membaca dari SD terbawa ke SMP dan juga SMA serta hal menariknya adalah banyak teman jadi ingin berteman dengan dirinya, sebab wawasannya luas.
Hal ini tentu saja sebagai salah satu keunggulan karena membaca, termasuk akhirnya mengetahui banyak informasi yang belum tentu orang lain tahu. "Sehingga bisa berbagi ke mereka tentang apapun yang kita sudah baca sebelumnya" jelas Jo.
Saat ini dirinya sedang membaca sebuah novel karya Kristina Forest "I Wanna Be Where You Are." Novel yang bercerita tentang perempuan berkulit hitam bernama Chloe yang mengejar mimpinya untuk menjadi penari balet. Meskipun Chloe tidak mendapat dukungan ibunya dan bahkan ia mengalami cedera di kaki saat latihan hingga gagal untuk tampil di audisi, tapi itu tidak membuatnya untuk berhenti bermimpi dan berlatih demi menjadi penari balet yang handal.
Jo menyenangi cerita dari novel ini, karena seolah memberi semangat dan inspirasi untuk dirinya sebagai perempuan muda berkulit hitam yang juga sedang berjuang membuat karya-karya tulis yang baik seperti novel. Meskipun latar belakangnya bukan lulusan sastra, tapi menurutnya semua orang bisa menjadi apapun, dan kalau pilihan itu bisa berguna untuk diri sendiri dan orang lain, why not? "Justru akan sangat baik untuk masa depan. Sebab ada dampak positif yang disebarkan." Lanjutnya.
Novel berjudul "Be With You in Abu Dhabi" adalah novel perdana yang Jo tulis, diterbitkan pada tahun 2020 lalu, berkisah tentang kisah hidup seorang pria bernama Dave yang harus merantau bekerja di luar negeri, tetapi permasalahan hidup serius yang bisa menggoncang diri dan keluarganya ternyata, telah menantinya di sana. Selain menulis novel, ia pun adalah penulis beberapa artikel yang dapat kita baca pada media online Hipwee. Tulisannya tersebut antara lain berjudul "5 Tips Jitu untuk Melawan Cyber Bullying" "Aku Bangga Menjadi Perempuan Papua" dan yang lainnya.