Lihat ke Halaman Asli

D. Rifanto

TERVERIFIKASI

Membaca, menulis dan menggerakkan.

Puisi Mengenang Afsalom Tabakore

Diperbarui: 12 Desember 2021   12:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : Ruth F. Ginting

Beberapa tahun lalu, seorang kawan menanyakan proses bagaimana menerbitkan buku, mana saja yang sebaiknya dipilih.

Berawal dari berbagi cerita itu, akhirnya saya menemukan kisah dua penulis cilik dari buku yang diilustrasikan oleh kawan saya itu yang berjudul "Nayakore Tempat yang Indah" dan "Musim Kemarau di Nayakore"

Buku yang akhirnya terbit secara digital sa ulas dalam ulasan buku sederhana, sebagai pengingat jalan panjang yang mereka bertiga lalui.
Ketika akhirnya saya tahu salah satu penulis dari buku ini telah tiada, meninggal karena sakit di usia begitu muda. Rasanya ikut sedih, mengingat jangan-jangan ia merupakan salah satu pionir anak Kokoda yang menulis buku bacaan anak dari kampungnya, Nayakore di Negeri Besar-Sorong Selatan sana.

Anak itu bernama Afsalom Tabakore, bersama Alpius Tinopi dan guru yang mengilustrasikan bukunya bernama Ruth F. Ginting.

Beberapa minggu lalu sa berinisiatif membuatkan semacam diskusi mengingat para penulis cilik ini, menghadirkan Bu Guru Ruth F. Ginting, juga menghadirkan Casper Aliandu, guru di Mappi-Papua yang bukunya berjudul "Anak Asli Asal Mappi" masuk lima besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2021

Mendung pagi ini mengingatkan sa pada puisi yg sa buat mengenang Afsalom, dan dibacakan Kaka Yuli Konjol dari Rumah Baca Cenderawasih di Sorong Selatan, sebagai pembuka diskusi tersebut.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline