Lihat ke Halaman Asli

D. Rifanto

TERVERIFIKASI

Membaca, menulis dan menggerakkan.

Mengenal Kanguru Pohon si Mantel Emas dari Papua

Diperbarui: 30 November 2021   07:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dayu Rifanto

"Itu hewan apa ?" Ucap anak saya menunjuk cover buku yang akan saya bacakan padanya. "Kanguru" jawab saya. Tapi ia bertanya kembali. "Mengapa di atas pohon, bukannya Kanguru berlarian di tanah ?" Ini jenis kanguru yang berbeda lagi, jawab saya sembari mulai membacakan buku tersebut padanya. Kebiasaan membacakan buku sebelum tidur, menjadi sebuah rutinitas setiap malam, karena kami percaya, kesukaan anak pada cerita dan buku, akan tumbuh jika ia mendapatkan sebuah kegiatan rutin harian yang berhubungan dengan buku. Pintu masuk akan kebiasaan membaca ini, kami harus gunakan secara maksimal, semenjak ia berusia dua tahun, sampai dengan sekarang di usianya yang beranjak enam tahun.

Malam itu kami berjumpa dengan Kanguru Mantel Emas, dalam buku bacaan anak berjudul "Mantel Emas" yang diterbitkan oleh penerbit Litara. Penerbit yang dikenal dengan produksi buku-buku bacaan anak bergambar yang berkualitas, penuh dengan keberagaman tema dan disertai dengan jenjang membaca sesuai dengan kemampuan membaca anak. 

Buku-buku yang mereka terbitkan kerap mendapatkan penghargaan baik di dalam maupun luar negeri, termasuk buku "Mantel Emas" yang mendapat penghargaan "Authors Award -- Samsung KidsTime di Singapura pada tahun 2017. Penghargaan ini adalah inisiatif bersama antara National Book Development Council of Singapore (NDCCS) dan Samsung Electronics yang memilih buku bacaan anak dari negara -- negara ASEAN terbaik dan dibukukan secara digital untuk platform Samsung KidsTime, sehingga konten lokal dan regional dalam bahasa aslinya dapat menjangkau khalayak yang lebih luas di Asia Tenggara.

Buku -- buku bacaan anak berkualitas, yang salah satunya diterbitkan dari penerbit ini juga mengingatkan saya pada riset Inovasi, hasil penilaian membaca kelas awal nasional (EGRA, USAID/ RTI, 2014) yang dilaksanakan di tahun 2014. 

Di mana penelitian tersebut menunjukkan hanya 47 persen siswa kelas dua SD yang dapat membaca dengan lancar dan mengerti artinya; yang berarti mereka layak melanjutkan ke kelas tiga. Di wilayah Indonesia timur (Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua), angka ini hanya menyentuh 23 persen.

Temuan Inovasi antara lain, yang pertama kurangnya kurikulum atau kompetensi guru untuk mengajar membaca di kelas awal, karena keliru berasumsi bahwa semua anak yang masuk kelas satu SD sudah bisa membaca; kedua rendahnya mutu kompetensi mengajar dan keterampilan tentang bagaimana mengajarkan membaca dan literasi; dan ketiga. 

Terbatasnya akses ke materi bacaan yang tepat, terutama siswa di wilayah terpencil, tapi juga di seluruh negeri secara umum. Tidak ada buku bacaan anak yang cukup menarik dan tepat usia (buku bacaan berjenjang) yang tersedia di negeri ini. Terlebih lagi, anak-anak yang tidak memiliki kemampuan membaca dasar di kelas awal akan tertinggal dari teman-teman mereka -- tanpa pernah bisa mengejar ketertinggalannya. Mereka akan sulit memahami pelajaran di kelas yang lebih tinggi.

"Bapaaaak, jangan tidur!" celutukan anak saya membuat saya terbangun dari membaca lantang saya yang mulai ngawur. Ternyata sembari membacakan buku padanya, saya didera kantuk tak tertahankan. 

Mantel Emas kecil dan ibunya tinggal di hutan Papua, bersama banyak hewan dan tanaman menakjubkan. Sebagaimana kanguru lain, waktu kecil Mantel Emas tidur di kantong ibunya. Ia juga mengumpulkan benda-benda cantik dari hutan dan menyimpan di kantong tidurnya. Suatu hari, ibu melarang Mantel Emas tidur di kantongnya. Ia sedih, kenapa tak boleh lagi tidur di kantong ibunya ?

Itu adalah bangunan kisah dari buku anak tentang Mantel Emas yang membuat anak saya begitu tertarik ingin bertemu Kanguru Pohon. Mantel Emas adalah hewan mamalia, dan seperti yang kita ketahui, hewan mamalia merupakan hewan yang paling adaptif dan dapat ditemukan di setiap benua dan samudra. Ukuran mamalia juga sangatlah beragam, mulai dari kelelawar yang ukurannya sangat kecil sampai paus biru yang sangat besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline