Lihat ke Halaman Asli

D. Rifanto

TERVERIFIKASI

Membaca, menulis dan menggerakkan.

Puisi: Mata Kota yang Beku

Diperbarui: 11 November 2021   21:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi banjir yang merendam sebuah kota. Sumber: PxHere.com

Mata Kota yang Beku

Anak jalanan berselimut gerimis

Menemani hujan yang tak henti mengiris

Seperti obrolan yang terus beradu

Tak hanya membawa lumpur juga kelu dan kelabu

Ada yang terbuai pada deras yang ritmis

Bagi yang lain ia hadirkan sedih dan tangis

Melihat rumah kawan terendam sebahu

Tak hanya bawa benalu juga pilu bertalu

Hujan lebat yang menderu dan terus melaju                                                                                                                       

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline