Lihat ke Halaman Asli

Gaza

Diperbarui: 18 Juni 2015   04:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14081762111012515054

[caption id="attachment_353264" align="aligncenter" width="294" caption="thecairopost.com"][/caption]

Malam benderang bukan pancaran indahnya lampu kota

Cahayanya bergerak, warnanya memerah merobek gulita malam

Pertanda apa? Siapa yang tahu?

Malam yang mustinya damai, hening, gelap saat mata tertutup

Berubah pecah, gaduh, teriak dari mulut-mulut yang bergetar tak berdosa

Hujan besi bukan dari gumpalan awan hitam

Darah tumpah menyiram bumi

Dinding-dinding beratap berdiri tegap berubah rata sejajar tanah

Air mata tak terbendung seiring jiwa-jiwa yang melayang

Entah apa yang membawa mereka, memaksa mereka untuk ditindas

Tapi mereka sabar, mereka kuat, mereka lebih yakin kasih-Nya lebih besar

Adidaya yang begitu lantang menyeru tentang HAM

Sosok pelindung,pemuja kedamaian dunia yang dihormati

Diam tak berkutik atau hanya pura-pura diam?

Adidaya yang angkuh itu terpasung, entah apa yang memasungnya

Tak bisa bergerak mau kemana, hanya mulutnya yang bisa di gerakkan

Hanya bisa mengecam bahkan mengutuk yang menindas tanpa menghentikannya

mengalihkan mata dunia atas simpati yang dilontarkan, siapapun bisa begitu

Mencoba empati untuk yang berduka meski simpul dusta tanpa perbuatan nyata

Para Adidaya pengecut, engkau lemah dengan gayamu yang kuat dan angkuh

Yang ditintas lebih kuat, lebih sabar, lebih dekat dan yakin dengan kasih Tuhannya

Gaza.. besabarlah

Begitu  kejam  para  zionis  menyerangmu

Semangatmu tak pernah padam dan terus membara

Doa kami untukmu tetap ada, tak pernah hilang dan tak lekang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline