Kebijakan moneter memainkan peran vital dalam membentuk iklim ekonomi dan mendorong pertumbuhan. Secara umum, tujuan kebijakan moneter adalah untuk mencapai stabilitas harga dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang sehat. Bank sentral menggunakan tingkat suku bunga sebagai instrumen utama untuk mengontrol ketersediaan uang di pasar. Menurunkan suku bunga dapat mendorong pinjaman dan investasi karena biaya meminjam menjadi lebih rendah. Sebaliknya, menaikkan suku bunga dapat mengurangi inflasi dan mengendalikan pertumbuhan ekonomi yang terlalu cepat.
Dalam situasi di mana suku bunga sudah rendah, bank sentral dapat menggunakan kebijakan pembelian aset atau quantitative easing. Ini melibatkan pembelian sekuritas pemerintah atau aset keuangan lainnya untuk meningkatkan likuiditas di pasar dan menurunkan suku bunga jangka panjang. Stabilitas nilai tukar mata uang juga merupakan pertimbangan penting dalam kebijakan moneter. Nilai tukar yang stabil dapat menciptakan kepercayaan dalam perdagangan internasional dan mendorong investasi asing. Sebagian besar bank sentral menetapkan target inflasi sebagai bagian dari kebijakan moneter mereka. Inflasi yang rendah dan stabil memberikan dasar yang kokoh untuk keputusan ekonomi jangka panjang dan merangsang investasi. Selain fokus pada inflasi, kebijakan moneter juga dapat melibatkan langkah-langkah makroprudensial untuk mengelola risiko sistemik di sektor keuangan, seperti ketidakseimbangan dan risiko keuangan yang berlebihan. Pentingnya kebijakan moneter yang bijaksana terletak pada kemampuannya untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang stabil, mengurangi ketidakpastian, dan merangsang aktivitas ekonomi. Kebijakan moneter yang tepat dapat menjadi instrumen penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H