Lihat ke Halaman Asli

Kabar Kalimantan

Agah kampong

Obyek wisata riam merasap." riam pangar" tanggi rafting kabupaten bengkayang

Diperbarui: 4 Maret 2021   13:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanggi rafting

Siapa yang menyangka, jika indonesia, kalimantan barat kabupaten bengkayang kecamatan tujuh belas Desa pisak memiliki banyak destinasi wisata menakjubkan yang belum terjamah oleh para traveler.


Riam pingak sungai buduk

Jarak tempuh menuju riam mrasap dari kota bengkayang 38 km, di perkirakan 1 jam,30 menit untuk menuju di riam merasap dengan kendaraan roda empat.

Mengulas Tanah Bengkayang tidak kalah penting untuk mengenal
Alam, dan air terjun.

Rafting riam merasap

Air Terjung Riam Merasap terletak di Dusun Segonde, Desa Pisak, Kec. Tujuh Belas, Kab. Bengkayang. Riam Merasap memiliki ketinggian sekitar 20 meter dengan lebar sekitar 8 meter. Dimana air terjun tersebut berbentuk unik dengan memiliki bentuk curahan air yang seperti tirai.

Namun yang tidak kalah populer dari wisata air terjun Riam Merasap adalah ceria legenda masyarakat Dayak Bekati yaitu Legenda Riam Merasap.

Alkisah, sebelum dikenal sebagai Riam Merasap, di daerah ini hiduplah seorang pemuda yang bernama Sadukng, ia tinggal bersama neneknya disebuah rumah yang sederhana, Sadukng memiliki tubuh yang besar seperti raksasa, sehingga bisa melangkahi sebuah gunung. Pada suatu hari, Sadukng merasa sudah cukup dewasa untuk berumah tangga.

Namun yang menjadi pertanyaan, manusia biasa mana yang memiliki ukuran tubuh sebesar dirinya. Di sisi lain, pada saat itu terdapat seorang permaisuri raja di Muara Sungai Setanggi yang bernama Salek memiliki wajah yang rupawan. Hal tersebut membuat Sadukng menjadi penasaran, bahkan memiliki niatan untuk membuktikan kebenarannya hingga ia menculik sang permaisuri.

Raja kemudian mengerahkan semua prajuritnya untuk memburu Sadukng. Ratusan prajurit dengan menggunakan perahu dan bersenjatakan tombak, panah dan parang pun dikerahkan. Hingga kemudian saat perahu Sadukng mendekati kampung, sang permaisuri tiba tiba meninggal. Kejadian tersebut membuat Sadukng menjadi bingung dan terpukul. Ia kemudian merasa sedih karena usahanya sia sia, bahkan ia merasa sangat berdosa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline