Selamat pagi Kompasianer, ehm dua hari ya saya tidak mampir kesini untuk nulis atau mungkin tiga hari. Kangen nih, haha. Kalian kangen nggak sih*ngarep:)*.
Guys, saya boleh bilang nggak kalo saya seneng banget atas respon positif Mikha terhadap tulisan saya sebelumnya, ternyata Mikha membaca artikel saya tentang persahabatan dia dan Fatin, saya senang juga terharu. Okay, karena Mikha sudah berhasil membuat saya terharu sekarang saya ingin menulis tentang dia, sebenarnya tanpa dia membuat saya terharupun saya akan tetap membuat tulisan tentang dia. Tapi, disini saya hanya akan menggambarkan sosok Mikha dengan kalimat2 saya yang sederhana bahkan mungkin terlalu sederhana. Artikel ini mungkin juga tidak sebagus artikel sebelumnya.
Mikha Angelo remaja berusia 15 tahun ketika dia mengikuti audisi X Factor, melihat dia diawal babak audisi saya langsung menyukainya tapi hanya menyukai. Penampilannya saat babak audisi menyanyikan lagu Lost milik Michael Buble dan saya masih sangat ingat saat juri bilang gaya Mikha kayak orang nyari koin, serius saat itu saya langsung ketawa. Pernyataan Mikha soal musik juga luar biasa menurut saya, dia mengatakan kalau musik itu bisa mengubah dunia cuma orang-orang aja pada nggak nyadar, pernyataan sederhana tapi dia benar. Saat saya juga tahu kalau diusianya yang baru 15 tahun, tapi sudah kuliah, saat itu saya menghitung-hitung sendiri berapa tahun dia SD, SMP, SMA, kok diusia yang baru 15 tahun sudah menjadi seorang mahasiswa. Belakangan saya tahu kalau dia meakselerasi dirinya sendiri dan sululus SMP langsung kuliah, jenius kalau menurut saya.
Perlahan saya mulai mengidolakannya, apalagi setelah Mikha tampil bersama Bandnya TheOvertunes, saya menyukai musik mereka yang non mainstream.
Sosok Mikha yang dewasa juga membuat saya kagum, pernyataan2 dia soal haters sederhana tapi justru disitulah kita bisa melihat letak kedewasaan seorang Mikha, ada satu pernyataan Mikha soal Haters yang benar-benar saya ingat "hate me..I will not hate you back". Bagi saya pernyataan tersebut sangat luar biasa, bisa kebayang nggak sih pernyataan tersebut bisa keluar dari anak berusia 15 tahun, sebuah kalimat yang luar biasa bila kita bisa menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa waktu yang lalu saya pernah membaca ditwitter kalau Mikha akan berpacaran kalau dia sudah siap untuk menikah, dan kalian tahu reaksi saya saat membaca tweet tersebut, saya bengong dan berkata kepada diri saya sendiri. Ya, Tuhan cowok semuda dia bisa berpikir seperti itu, sementara saat saya seusia dia saya kurang menerima ketika orang tua dan kakak2 saya melarang saya untuk berpacaran, walaupun sekarang saya menyadari dengan sendirinya maksud baik dari larangan tersebut. Baru-baru ini saya juga membaca disalah satu media online tentang sikap Mikha saat dia menyukai seorang cewek lagi dan lagi pernyataan dia membuat saya kagum. Ini kutipan pernyataan Mikha "Kalau memang benar-benar suka sama dia, aku nggak masalah buat bilang ke dia bahwa aku suka sama dia. Hanya sebatas mengungkapkan saja sih, nggak sampai nembak. Aku harus punya pengendalian diri yang kuat, supaya nggak pacaran dulu, karena aku nggak mau kalau jadian hanya karena keinginan sesaat yang nggak tepat pada waktunya," saat kita benar-benar memahani makna pernyataan Mikha barusan maka kita akan menemukan banyak hal positif, menurut saya hal tersebut seharusnya menjadi prinsip banyak anak muda. Saat kita lebih memilih berpacaran saat sudah siap untuk menikah, betapa istimewanya orang yang akan menjadi pilihan kita. Memutuskan untuk tidak berpacaran disaat yang tidak tepat juga menghindarkan kita dari banyak hal negatif, dan masih banyak hal positif lainnya yang akan didapatkan ketika mempunyai prinsip tersebut.
Pernah terpikir oleh saya, betapa beruntungnya seorang perempuan yang nantinya akan menjadi pendamping hidup Mikha, ya beruntung menurut saya karena sangat jarang ada anak muda seperti Mikha, diusia yang sangat muda dia bisa menginspirasi banyak orang. Termaksud saya orang yang sama sekali belum pernah bertemu secara langsung hanya melihat Mikha diTelivisi, tapi begitu menginspirasi saya. Saat diusia yang masih sangat muda saja Mikha mempunyai pemikiran-pemikiran yang luar biasa, bagaimana nantinya, saya rasa dia akan jadi orang hebat.
Besar harapan saya yang juga menjadi harapan semua Tunist, Mikha bersama TheOv bisa semakin sukses, baik diIndonesia ataupun didunia internasional, dan TheOv bisa menjadi legenda musik Indonesia bahkan dunia. Untuk mewujudkan semua itu tentu saja perlu kerja keras, jadi jangan putus asa untuk terus menghasilkan karya2 yang luar biasa, jangan pernah putus asa melawan apapun hal2 yang menghambat karir musik kamu. Kenapa saya memilih kata jangan putus asa, itu karena saya tahu setiap orang pasti akan ingin mengalami titik dimana mulai bosan dengan apa yang ada dihidup ini. Dan itu hal yang manusiawi, apa lagi bagi anak seusia Mikha, sekali lagi sedewasa apapun Mikha dia tetaplah remaja belasan tahun.
Sebenarnya saya punya satu doa lagi untuk Mikha, doa yang sederhana tapi apapun doa itu biarlah menjadi rahasia saya dan Tuhan. Saya memang tidak pandai memuji apa lagi mengkritik tapi semoga lewat tulisan ini bisa memotivasi seorang Mikha Angelo*andai dia membaca tulisan ini*. Satu hal lagi sehebat apapun seorang Mikha sampai kapanpun akan selalu ada haters, so kamu hanya cukup terus berkarya:).
-dayah-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H