Lihat ke Halaman Asli

Multitasking Ternyata Tidak Sekeren Citra yang Digambarkannya, Ini Alasannya

Diperbarui: 6 Juni 2024   07:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Freepik/ wayhomestudio

Di permukaan, konsep multitasking terdengar dinamis dan keren. Bisa mengerjakan banyak hal dalam satu waktu nampak menjadi suatu skill yang wah. Sebetulnya apa sih multitasking dan mengapa multitasking tidak sekeren citra yang digambarkannya?

Kata 'multitasking' muncul saat ledakan komputer pada tahun 1960-an, dan sampai kini kata tersebut memiliki konotasi hiper-kompetensi dan pencapaian yang wah pada ranah pekerjaan yang dilakukan oleh manusia.

Menurut sudut pandang 'multitasking', semua orang idealnya memiliki kemampuan ini, menangani banyak tugas sekaligus. Alasannya karena kita memiliki rentang waktu yang terbatas sementara tugas yang harus diselesaikan tidak sedikit sehingga multitasking adalah cara yang efisien untuk menavigasi kehidupan kita, begitulah pendapat ideal 'multitasking'. 

Meski tampaknya wah dan cocok dengan situasi kerja saat ini yang menuntut kecepatan dan melakukan banyak pekerjaan sekaligus, namun kenyataannya jauh berbeda. Multitasking justru kontra-produktif, bahkan kata 'multitasking' saja sudah salah kaprah. 

Alasan salah kaprah adalah karena otak manusia tidak dapat benar-benar fokus pada lebih dari satu proyek atau tugas dalam satu waktu. Jadi jika kalau kita mengatakan bahwa diri kita mengerjakan beberapa hal sekaligus (misalnya 7 pekerjaan), pada dasarnya bukan mengerjakan hal tersebut bersama-sama melainkan beralih fokus dengan cepat dari pekerjaan yang pertama hingga pekerjaan yang ketujuh. Jadi multitasking bukanlah mengerjakan banyak hal secara simultan (sekaligus).

Bahkan dengan deskripsi yang sudah 'diperbaiki' itu, multitasking bukanlah sesuatu hal yang memukau karena berdasarkan penelitian, beralih fokus dengan cepat dari satu tugas ke tugas lainnya justru menyebabkan seseorang mengalami penurunan produktivitas dan kinerja.

Dengan multitasking mungkin akan membuat kamu merasa menyelesaikan banyak hal, tetapi sebetulnya hasilnya biasa-biasa saja.

Mengerjakan sesuatu dengan 'multitasking' sebenarnya adalah sebuah ilusi produktivitas karena manusia sebenarnya tidak mungkin dan tidak bisa fokus pada lebih dari satu hal dalam satu waktu. 

Multitasking hanyalah mengalihkan fokus dengan cepat dari satu tugas ke tugas berikutnya. Otak kita sebenarnya sudah terprogram untuk sangat fokus pada satu hal dalam satu waktu saja, kecenderungan alamiah yang akan menghasilkan hasil jauh lebih baik untuk setiap tugas.

Cara yang lebih baik dari multitasking, yaitu single-tasking

Pikiran manusia didesain untuk memikirkan satu hal dalam satu waktu. Jika dipaksakan untuk mengerjakan banyak hal dalam satu waktu, misalnya membuat laporan kegiatan sambil menelpon calon klien, berkoordinasi untuk kegiatan kantor berikutnya dan merespon email, maka sama saja kamu mengulur-ulur waktu penyelesaian laporan kegiatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline