Di Indonesia sekolah perempuan sudah ada sejak lama. Sejak tanggal 2 Mei 1915, telah ada Sekolah Kartini khusus putri di Bogor. Universitas Wanita Asia Bangladesh juga memiliki universitas wanita.Setidaknya dua contoh ini membuktikan keberadaan sekolah perempuan. Beberapa asrama, dan beberapa biasa.
Selain itu, jenis sekolah berbasis gender umumnya lebih menyukai sekolah agama. Namun, tidak semuanya.Beberapa ahli percaya bahwa sekolah berbasis gender tidak kondusif bagi perkembangan anak. Diyakini bahwa anak-anak tidak siap untuk hidup dalam masyarakat yang heterogen. Namun, pandangan ini tidak sepenuhnya benar.
Kursus di sekolah perempuan biasanya memiliki konten lokal yang sama dengan anak perempuan. Misalnya menjahit, memasak dan merias wajah. Beberapa sekolah agama khusus perempuan memberikan materi tentang kajian feminitas dalam ilmu agama kepada perempuan.Masalah pendidikan seks perempuan juga akan diajarkan secara mendalam, bukan di sekolah yang heterogen. Misalnya, perubahan fisik perempuan sebelum dewasa, cara merawatnya, risiko perempuan terhadap seks bebas, dan etika sosial perempuan muda.
Sekolah khusus perempuan juga akan menyediakan sarana untuk mendukung partisipasi perempuan di bidang ekonomi dan politik. Peraturan tersebut akan diberikan kepada mahasiswa agar memiliki wawasan yang sama dengan laki-laki. Di sekolah yang heterogen, masalah ini biasanya hanya menjadi masalah yang menjadi perhatian anak laki-laki. Namun, di sekolah perempuan, mereka akan diajari secara khusus cara berpartisipasi.
Ketiadaan anak laki-laki di sekolah anak perempuan akan membuat anak perempuan di sana lebih mandiri. Contoh sederhananya adalah pertunjukan seni di sekolah. Dari rangkaian acara hingga implementasi teknis, semuanya ditangani oleh mereka.Kemandirian siswi di sekolah putri ditunjukkan dengan prestasi yang masih dapat mereka raih dalam pembelajaran maupun kegiatan pribadinya. Anak perempuan dan laki-laki belajar secara berbeda.
Anda mungkin harus mengajari anak laki-laki itu dengan tegas dan bekerja keras untuk membentuk karakter Anda sendiri. Namun, anak perempuan menyukai jenis pengajaran ini, tetapi mereka membutuhkan perhatian penuh dari guru.Sekolah yang didirikan khusus untuk wanita akan menyediakan metode pembelajaran yang cocok untuk wanita. Salah satu keberhasilan siswa di sekolah adalah penggunaan metode pembelajaran. Siswa laki-laki yang berpendidikan sedang seperti anak perempuan akan membuat mereka meremehkan guru dan kurikulum sekolah. Begitu pula siswa perempuan yang dididik dengan gaya belajar keras akan merasa frustasi.
Beberapa sekolah perempuan hanya sekolah agama. Biasanya, mereka memisahkan sekolah berdasarkan gender untuk memfasilitasi pengawasan. Saya berharap dengan memisahkan sekolah laki-laki dan perempuan, saya berharap siswa dapat lebih fokus dalam belajar.
Dengan adanya pemisahan siswa berdasarkan jenis kelamin, guru akan lebih mudah memberikan penanganan terhadap permasalahan siswa. Umumnya sekolah-sekolah ini mensyaratkan bahwa guru dan semua staf sekolah juga harus perempuan atau laki-laki yang sudah menikah. Hal ini untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di sekolah.Pada dasarnya setiap orang tua pasti akan memilih yang terbaik untuk anaknya. Seperti halnya sekolah, pilihan terbaik akan didasarkan pada pertimbangan tertentu. Baik mempertimbangkan dari jenis anak, kurikulum sekolah, biaya atau aspek lainnya.
Sekolah khusus perempuan ini adalah salah satu alternantif untuk menunjang pendidikan dan fokus pada pembelajaran serta membuat anak-anak mandiri kerena tidak setiap daerah di indonesia memiliki sekolah khusus perempuan dan juga kepada orang tua harus memiliki pertimbangan yang matang jika ingin memasukkan putrinya ke sekolah kerena ia akan sangat jarang menemui atau bertemu dengan lawan jenis dan akan mempengaruhi pribadinya ketika sudah bermasyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H