Lihat ke Halaman Asli

Sengsara

Diperbarui: 6 April 2022   08:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Peluh dan keringat menetes bercampur darah,

menahan cacian dan hinaan yang menyakitkan sukma.

Setiap cacian dan hinaan yang menurunkan harkat dan martabat, 

dia terima dengan penuh sukacita.

Taat kepada Dia yang disana,

sampai akhir hayatnya.

Sebuah siksaan yang paling hina diterima olehNya.

Satu manusia yang menanggung dosa kita semua.

Tak terhitung kesalahan kita, 

hingga ia harus menumpahkan darahNya yang sangat mahal untuk kita.

Luka yang ada disekujur tubuhnya adalah bukti dosa kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline