Lihat ke Halaman Asli

Belajar Setia

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Seorang pria bertemu Tuhan yang memberinya pekerjaan mendorong batu besar di depan pondoknya dengan seluruh kekuatannya.


Hal ini dikerjakannya setiap hari, sejak matahari terbit sampai terbenam. Ketika batu itu tak kunjung bergeser, dalam kelelahannya, ia merasa sedih dan sia-sia.


Ketika ia mulai putus asa, iblis pun mengacaukan pikirannya "Tugas itu sangat tak masuk akal. Engkau tak pernah dapat memindahkannya." Pikiran tersebut membuat laki-laki itu makin putus asa. "Lebih baik aku berhenti berusaha." Namun, suara kecil di hati mengajaknya berdoa, membawa kesedihannya kepada Tuhan.


"Tuhan," katanya "Aku telah bekerja keras dengan segenap kekuatanku. Tetapi sampai sekarang aku tidak dapat menggerakkan batu itu setengah milimeterpun. Mengapa aku gagal, Tuhan?'"


Tuhan berkata dengan penuh kasih," Sahabatku, ketika Aku memintamu melayaniKu yang Kuminta adalah mendorong batu itu dengan seluruh kekuatanmu. Tak sekalipun Aku memintamu menggesernya. Tugasmu hanya mendorong.


Dan kini kau datang padaKu, berpikir kau gagal. Benarkah? Lihatlah dirimu! Lenganmu kuat berotot, punggungmu tegap, dan kakimu menjadi kokoh. Kau bertumbuh dan kemampuanmu melebihi sebelumnya.


Meski batu itu belum tergeser, panggilanmu adalah menuruti perkataanKu, terus mendorong, belajar setia dan percaya akan hikmatKu. Sahabatku, sekarang Aku yang akan memindahkan batu itu."


Kita cenderung memakai pikiran menganalisa keinginanNya. Sesungguhnya yang Tuhan inginkan adalah agar kita taat dan setia kepadaNya.


Tuhan Yesus memberkati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline