Lihat ke Halaman Asli

Metode Transaksi Pedagang Menggunakan Sistem Qris?

Diperbarui: 16 Juni 2022   19:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.bi.go.id/

Seiring berjalannya waktu, metode pembayaran yang dilakukan oleh masyarakat di Indonesia pun kian berkembang. Dahulu, pembayaran menggunakan system barter, berkembang menjadi menggunakan uang koin, kemudian uang kertas, hingga pengaruh globalisasi dimana seluruh dunia merasakan dampak digitalisasi, metode pembayaran pun berubah menjadi menggunakan e-money. 

Namun, ternyata perkembangan metode pembayaran ini tidak berhenti pada e-money saja. Saat ini, sangat marak toko -- toko yang menyediakan pilihan pembayaran dengan metode Qris. Apa itu metode Qris?

Metode Qris merupakan singkatan dari Quick Response Code Indonesian Standard, yaitu standar pembayaran kode QR untuk penggunaan pembayaran nontunai sekaligus mendukung kemajuan ekonomi digital di Indonesia. 

Kode QR sendiri adalah kode matriks dua dimensi yang pertama kali dibuat oleh perusahaan Jepang Denso-Wave pada 1994 yang diciptakan untuk membaca dan mentransfer data dalam kode dengan cepat dan mudah. Standardisasi kode QR ini telah melalui uji coba tahap pertama pada September hingga November 2018 kemudian dilanjutkan dengan uji coba tahap kedua pada April hingga Mei 2019.

Kode QR sangat memudahkan masyarakat untuk bertransaksi. Dalam hal ini, masyarakat yang diuntungkan bukan hanya dari pihak konsumen melainkan juga dari pihak pemilik usaha. 

Pembayaran menggunakan metode Qris yang menerima pembayaran nontunai dapat menerima seluruh transaksi pembayaran dari berbagai aplikasi berbeda hanya menggunakan satu kode. Metode Qris juga turut mengimplementasikan metode pembayaran menggunakan QR universal yang nge-trend dan berguna untuk merchant. 

Selain itu, metode pembayaran QRIS membuat pengelolaan uang menjadi lebih mudah karena tidak perlu ada uang kembalian. Income yang didapatkan para pemilik usaha pun dapat langsung terhimpun dan mudah dimonitor di bank. 

Pemasukan yang langsung terecord tersebut meminimalisir risiko uang tunai hilang atau dicuri serta risiko rugi karena pembayaran uang palsu. Profil kredit merchant yang baik membuka peluang untuk memperoleh modal kerja lebih besar. Penggunaan metode Qris terbilang dapat meningkatkan penjualan karena pelanggan yang tidak membawa uang tunai tetap bisa bertransaksi.

Saat ini, dengan QRIS, seluruh aplikasi pembayaran dari Penyelenggara manapun baik bank dan nonbank yang digunakan masyarakat, dapat digunakan di seluruh toko, pedagang, warung, parkir, tiket wisata, donasi (merchant) berlogo QRIS, meskipun penyedia QRIS di merchant berbeda dengan penyedia aplikasi yang digunakan masyarakat. 

Merchant hanya perlu membuka rekening atau akun pada salah satu penyelenggara QRIS yang sudah berizin dari BI. Selanjutnya, merchant sudah dapat menerima pembayaran dari masyarakat menggunakan QR dari aplikasi manapun penyelenggaranya.

Pada pembahasan kali ini, saya mengangkat merchant berupa pedagang dimana pedagang kian berkembang pesat dalam transformasi pembayaran digital menggunakan Qris. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline