Mungkin, sebagian dari kita sudah mengenal apa itu "filsafat". Tetapi, mungkin sebagian dari kita belum tahu "apa sih pentingnya belajar ilmu filsafat?" dan "apa hubungannya filsafat dengan etika bersosial?" disini saya akan memberi sedikit opini tentang filsafat dan salah satu cabang ilmunya yaitu aksiologi. Filsafat sendiri merupakan induk dari semua ilmu, filsafat lahir dari suatu pemikiran yang kritis. Ilmu ini juga muncul karena adanya perasaan "kecintaan dalam kebijaksanaan"
Filsafat dapat menjawab semua pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh pancaindra, mengapa begitu? Karena makna dari filsafat yaitu mencari makna diluar yang kita lihat dan kita rasakan. Disaat kita memikirkan tentang eksistensinya seperti "darimana daun itu berasal?" "bagaimana daun bisa jatuh dari tangkainya?" "untuk apa daun itu diciptakan?" pertanyaan seperti itulah yang membuat kita membutuhkan pemikiran filsafat untuk menjawabnya.
Salah satu cabang ilmu filsafat yaitu aksiologi, yang menjelaskan tentang ilmu yang mempelajari etika dan moral. Aksiologi mencakup bagaimana nilai dan moral digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu (1) Moral Conduct, (2) Aesthetic Expression, (3) Sociopolitical Life. Etika dan moral lama-kelamaan menjadi asing di kehidupan masyarakat akibat perkembangan teknologi, salah satu contoh kasus ini dapat menjelaskan bagaimana pentingnya ilmu filsafat dalam kehidupan sehari-hari.
Saat ini kita berada dimana semuanya serba digital, kita bisa melakukan semua hal tanpa perlu keluar rumah maupun bertatap muka. Tetapi, karena hal inilah para remaja kehilangan etika baik dalam bersosialisasi sesama makhluk sosial, mereka bisa seenaknya melakukan apa yang menurut mereka benar tanpa berpikir lebih panjang terlebih dahulu. Hal ini juga bisa terjadi karena adanya beberapa faktor yaitu:
1. Pengaruh Lingkungan sosial
Di era digital ini, lingkungan sosial sangat penting bagi kita untuk bersosialisasi. Tetapi, tidak sedikit lingkungan sosial memberikan dampak buruk bagi seseorang. Tidak adanya tata krama dalam berkomunikasi, ketidakpedulian terhadap lingkungan sekitar, kurangnya interaksi tatap muka, hal ini dapat menyebabkan masyarakat lebih individualis dan hilangnya etika moral dalam bersosialisasi.
2. Budaya Konsumerisme dan Hedonisme
Budaya yang berkembang pesat di masa modern ini membuat masyarakat beralih fokus individu dari nilai-nilai moral ke kepuasan instan dan bergaya hidup hedonis. Banyak orang yang mengutamakan kesenangan diri sendiri daripada dampak sosial yang akan terjadi karena ulah mereka. Sikap inilah yang membuat hilangnya nilai moral dalam bersosialisasi dan sikap acuh tak acuh terhadap norma kesopanan.
3. Kurangnya Literasi Digital
Kurangnya literasi digital ini membuat masyarakat sulit membedakan informasi yang benar dan yang salah. Hal ini dapat menciptakan lingkungan yang tidak harmonis karena kurangnya informasi yang valid.
4. Dekadensi Moral