Lihat ke Halaman Asli

Davi Nuron Rohman

Keseharian saya adalah guru di salah satu lembaga pendidikan swasta di bandar lampung

Diklatsar MENSAMU Angkatan III

Diperbarui: 28 Desember 2023   12:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dengan legalitas Pendidikan Tinggi Formal Pesantren yang diamanahkan oleh UU No 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, Ma'had Aly menjadi lembaga yang berperan penting dalam mencetak kader ulama sesuai dengan tuntutan zaman.

Dalam sambutan pembukaan, Dr. KH. Ihya Ulumudin SM. M.Pd, selaku Mudir Ma'had Aly Madarijul Ulum, menjelaskan visi dan misi pesantren untuk mencetak ulama'ul amilin, yaitu ulama yang tidak hanya memiliki pengetahuan agama, tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. 

"Dan Imamul Muttaqin yakni santri harus bisa menjadi pemimpin yang bertakwa," jelasnya.

Beliau menegaskan bahwa mahasantri dimasa depan harus mampu menguasai berbagai bidang, seperti akademik, ekonomi dan politik di Indonesia.

Pandangan serupa juga disampaikan oleh Dr. KH. Nur Hannan Lc. MA, Ketua Asosiasi Ma'had Aly Indonesia, yang menyoroti pentingnya kejujuran, kedisiplinan, kerja keras, tanggung jawab, dan mudah bergaul sebagai modal kesuksesan seorang santri calon ulama.

Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi, dimulai dengan sesi indoor pada tanggal 27-28 Desember 2023 dan sesi outdoor selama 3 hari pada bulan Januari mendatang. 


Tema utama yang diangkat adalah "Peningkatan Intelektual, Spiritual, dan Integritas Mahasantri dalam Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs)"."

Lebih dari 60 mahasantri dari semester 2 dan 4 berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.

Dr. Puji Rahardjo Soekarno, Kepala Kanwil Kemenag Lampung, hadir langsung untuk membuka acara. Beliau memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini dan mengakui pencapaian Ma'had Aly Madarijul Ulum yang baru-baru ini meraih akreditasi A dalam proses asesmen oleh Majelis Masyayikh dan Kemenag Pusat. Dr. Puji Rahardjo Soekarno juga menjadi keynote speaker, menyoroti program global Sustainable Development Goals (SDGs) yang diadopsi oleh PBB sebagai kelanjutan dari Millennium Development Goals (MDGs). 

Beliau menekankan bahwa mahasantri harus mampu mencetak diri menjadi Ulil Albab, Ulil Abshar, dan Ulin Nuha dengan menggabungkan kecerdasan intelektual, spiritual, dan integritas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline