Lihat ke Halaman Asli

Rektor UIN Walisongo Mendeklarasikan Semarang Charter

Diperbarui: 14 Desember 2024   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Rektor UIN Walisongo (Sumber : https://walisongo.ac.id/icre-2024-resmi-ditutup-rektor-uin-walisongo-deklarasikan-semarang-charter/)

UIN Walisongo Online, Semarang -- Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang berhasil menyelenggarakan International Conference on Religion and Environment (ICRE) 2024. Dengan mengusung tema "Interfaith Voices for the Environment: The Role of Religion for Sustainable Planet," acara ini mengajak seluruh komunitas lintas agama untuk bersinergi dalam upaya menjaga kelestarian planet.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, yakni pada 11-12 Desember 2024 di MG Setos Hotel, Semarang, ini ditutup dengan pembacaan Semarang Charter (Piagam Semarang). Piagam tersebut secara resmi dideklarasikan oleh Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. Nizar, M.Ag., dalam Closing Ceremony pada Kamis (3/2/2024).

Pernyataan ini disampaikan sebagai upaya untuk mendefinisikan kembali peran agama dalam melestarikan bumi, yang dirangkum dalam sembilan poin Semarang Charter yang telah dirumuskan selama ICRE 2024 sebagai berikut:

1. Alam merupakan ciptaan Tuhan yang suci, dan manusia diberi tanggung jawab sebagai penjaganya untuk melindungi dan merawatnya. Segala bentuk perusakan lingkungan merupakan pelanggaran terhadap nilai-nilai keadilan, cinta, dan kasih sayang yang diajarkan oleh agama-agama kita.

2. Keberagaman keyakinan, tradisi, dan praktik keagamaan di seluruh dunia yang kaya dan beragam tidak dapat dipandang secara tunggal. Oleh karena itu, penting bagi setiap agama untuk saling mengenali dan menghormati perbedaan ini sebagai sumber kekuatan dan pemahaman dalam menjaga bumi sebagai tempat tinggal bersama.

3. Kami memahami bahwa agama, kemanusiaan, dan lingkungan saling terhubung secara erat. Oleh karena itu, kami bertekad untuk bekerja sama melampaui perbedaan agama dan budaya guna menghadapi berbagai ancaman, seperti perubahan iklim, deforestasi, pencemaran air dan udara, hilangnya keanekaragaman hayati, serta eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.

4. Kami, para pemimpin berbagai agama dan kepercayaan, bertekad untuk menjalin kolaborasi lintas agama, budaya, dan negara dalam mendukung pelestarian lingkungan. Dengan mengedepankan dialog, pendidikan, dan tindakan nyata, kami berkomitmen untuk memperkuat solidaritas dalam menghadapi tantangan global, seperti perubahan iklim, pencemaran lingkungan, dan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan.

Piagam Semarang ini adalah wujud komitmen bersama untuk mengevaluasi kembali peran agama dalam melestarikan bumi. Melalui deklarasi ini, beliau mengajak seluruh umat manusia untuk bersatu dalam upaya bersama melindungi planet kita.

"Semoga apa yang kita lakukan hari ini mendatangkan berkah dan keberlanjutan bagi generasi yang akan datang," tutupnya.

Penutupan ICRE 2024 dihadiri oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag., yang memberikan sambutan sekaligus meresmikan berakhirnya rangkaian kegiatan International Conference on Religion and Environment (ICRE) 2024 dengan tema "Interfaith Voices for the Environment: The Role of Religion for Sustainable Planet."

Sumber : http://walisongo.ac.id/

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline