Lihat ke Halaman Asli

David Yalahe

Pengarah Kreatif di Kutukata Indonesia

[PUISI] Jala Ilusi Cahaya Kilat

Diperbarui: 7 November 2024   00:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Media Ajaib Canva

Sumber gambar: Media Ajaib Canva

Terjerat aku dalam jala ilusi,
berdendang terlena irama surgawi.
Berjalan di lintasan emas yang palsu,
tak terpikirkan aku belum berbatu.

Mata terpana kilau sesaat,
memburu harta bak cahaya kilat.
Terlena angan, terseret arus bayangan,
tak sadar langkah hanya ilusi jalan.

Berharap seperti dewa di puncak sana,
tapi lupa akar masih rapuh, tak bertenaga.
Oh, harapan semu yang menipu jiwa,
jatuhlah aku tanpa mahkota.

Kini tersadar di senyapnya sunyi,
menjadi besar tak semudah mimpi.
Harus ku lalui, harus kutempa,
untuk bangkit, menjadi diriku yang sesungguhnya.

[David Yalahe, 2024]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline