Lihat ke Halaman Asli

Logika Menabung dalam Bentuk 'Emas' Logam Mulia

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat harga 'emas' mencapai puncaknya sekitar $1880/Troy Oz. Saya seperti orang gila; demam emas, beli sana-sini dan tidak perduli harga berapapun yang penting adalah 'Logam Mulia' ; yup benar hanya merk logam mulia dari PT. ANTAM. Semua orang mencemooh saya gila beli saat harga tinggi, kemudian saya jawab ; saya beli dengan tujuan MENABUNG bukan untuk Investasi (jika untuk investasi ; cukup lewat bursa loco sebab bisa buy dan sell dan liquid setiap saat). Lagipula jika mendesak kapanpun emas dapat dijual, atau digadaikan.
Tahun 2013, harga emas tercatat turun tajam. Saya semakin 'gila' mencarinya. Namun sayang hampir semua pedagang emas tidak ada yang mau melepas emasnya. Ya sudah, terpaksa beli sebisanya aja.
Pernah saya ditanya oleh pedagang emas ; kenapa menabung dalam bentuk emas, apa tidak takut akan potongan harga saat buy back (jual) nantinya ??. Saya jawab ; Saya percaya hukum ekonomi, saya percaya siklus ekonomi. Dan saya belajar bahwa "Nilai Emas" adalah Sama Dengan "Nilai Real" dari Mata Uang. Sebab dulu saya sekolah dibenamkan ; Bahwa 'Nilai Emas' Tidak Terpengaruh oleh 'INFLASI' maupun 'DEVLASI'

-------------------- Tercatat Harga Beli Emas Tertinggi , yang saya beli Rp. 535000/gram, kemudian harga emas turun hingga level +/- Rp. 470000/gram. Pada hari ini 24/02/2014 tercatat harga emas Rp. 549000/gram:)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline