‘Ketika kamu maju kedepan dan berbicara, bayangkan kamu sedang asyiknya berdua dengan sahabat dekatmu..’ -David Sutoyo
Pertama-tama saya ucapkan selamat Natal 2021 bagi Anda yang merayakannya dan Selamat Tahun Baru 2022 semoga semakin sukses dan sehat selalu pembaca Kompasiana.
Saya teringat pengalaman saya pertama kali naik pesawat terbang. Waktu itu, saya genap berusia 26 tahun, dimana saat itu saya sedang meniti karir di salah satu anak perusahaan multinasional di Indonesia yang bergerak di bidang Financing. Yah..di usia itulah pengalaman saya naik pesawat terbang untuk pertama kalinya bersama sebuah maskapai penerbangan Low Cost Carrier yang saat ini masih mengudara di bumi Indonesia. Perjalanan pertama saya adalah ke kota Palembang di pulau Sumatra dimana ada perusahaan pertambangan yang sudah menunggu kehadiran saya untuk dikunjungi dan diberikan penawaran kredit.
Masih teringat samapi hari ini, dimana saya sangat panik dan bingung (saat itu internet tidak semudah sekarang) untuk mecar informasi bagaimana ke bandara dan proses check in di sana. Untunglah saat itu, kakak perempuan saya, sudah sering terbang ke beberapa kota di Indonesia untuk bekerja sehingga saya memiliki sumber terpercaya untuk mengetahui proses keberangkatan sampai Kembali lagi ke Jakarta. Singkat cerita, saya sudah berada di dalam pesawat terbang dan siap untuk terbang.
Sebelum keberangkatan, menjadi sebuah tontonan istimewa dimana diperagakan bagaimana menggunakan baju pelampung, membuka dan mengunci sabuk pengaman dan lain-lain sehingga penumpang siap untuk lepas landas dan memahami bagaimana menghadapi keadaan emergency yang dapat terjadi kapan saja. Tentu, pengalaman ini sangat menyenangkan sekaligus sangat menegangkan mengingat ini adalah moment pertama dalam hidup saya. Setelah itu, perlahan saya mulai merasakan bagaimana pesawat bergerak perlahan dan samar-samar saya dengar sang Pilot pesawat menyampaikan kepada penumpang ‘flight Attendance take off position’ dan mesin pesawat menderu semakin kuat. Mungkinkah ini mimpi buruk atau mimpi indahku ? wah, kalau pesawat ini meledak bagaimana ya ? Kalau di tengah jalan ada apa-apa saya selamat gak ya ? Pilotnya asik gak nih terbangin pesawatnya ? Wah...ternyata penerbangan pertama saya sungguh menggoda, Kapten pesawat menerbangkan pesawat dengan sangat cantik dan mulus sehingga mengudara dengan aman dan nyaman sehingga selama perjalanan, ketika pesawat sudah berada di atas, saya dapat menikmati pemandangan indah dari kaca pesawat sambal foto-foto (secara baru pertama jadi agak norak kata orang dan malu-maluin hehehe)
Anyway, back to business..mungkin pertanyaan-pertanyaan itu yang timbul di benak audience Anda sebelum atau saat mereka berada di kursi penumpang sebagai hadirin Anda. Ini pembicara asik gak ya ? Bikin ngantuk gak sih? Nanti aneh-aneh gak nih bicaranya..dan seribu satu pertanyaan lainnya yang ada di masing-masing hadirin yang ada di hadapan Anda saat itu. Tapi, semua itu bukan untuk membuat kita jadi stress, justru Anda sebagai professional speaker, wajib mempersiapkan segala sesuatunya sehingga opening Anda menjadi sangat attractive.
Berikut 5 hal mudah yang dapat Anda praktekan untuk melakukan pembukaan yang menarik perhatian audience sehingga hadirin dapat menikmati perjalanan dengan nyaman dan aman bersama dengan Anda Sang Kapten:
- Berikan pujian.
Siapa sih orang di dunia ini yang tidak ingin dipuji ? Dale Carnegie, pengarang buku best seller How to Win Friends and Influence People, mengatakan pada Prinsip 1 Jangan mengkritik, mencerca atau mengeluh. Sebaliknya gunakan kesempatan untuk memuji dengan wajar dan memberikan perhatian yang tulus kepada peserta Anda dengan menyapa satu atau lebih dari hadirin sehingga hadirin merasa dekat dengan Anda.
- Cerita & Humor
Dari kecil kita sudah mengenal cerita. Kita senang mendengarkan cerita atau menonton film. Di awal artikel inipun saya bercerita. Siapakanlah cerita yang relevan dan terkait denga napa yang akan Anda sampaikan di bagian content (isi) sehingga cerita tersebut seolah-olah menjadi bagian pembuka yang memberikan gambaran bagi audience Anda. Cerita itu sendiri sebaiknya pengalaman pribadi Anda sehingga dapat lebih mengena dan emosi terbentuk. Akan tetapi, Anda juga dapat menceritakan pengalaman orang lain, asalkan Anda latih dengan baik dan lancar dalam membawakannya. Hal ini tentunya membutuhkan latihan yang cukup sampai Anda merasa nyaman membawakannya. Ingat, Anda adalah Sang Pilot itu sendiri. Oh iya, Anda juga bisa mempersiapkan cerita atau pengalaman hidup yang lucu atau bercerita tentang sesuatu yang mengundang gelak tawa hadirin Anda
- Pernyataan yang mengejutkan
Tentunya banyak hal yang dapat Anda cari dari mesin pencari Google, hal-hal yang menarik dan membuat pemirsa Anda tercengang. Dapat juga berbentuk data-data dan hal lain yang sekiranya merupakan pengetahuan baru bagi hadirin Anda. ‘Setiap tahun ada lima juta bayi terlahir di Indonesia dan itu sama jumlahnya dengan penduduk di Negara Singapura!’ Ini salah satu contohnya dan silakan Anda cari yang membuat penonton Anda sungguh terkejut.
- Ajak audience untuk berpartisipasi
Anda dapat membuat game sederhana, membuka dengan quiz, mengajak tepuk tangan, senam, menggerakkan anggota tubuh dan apapun juga yang bisa mengajar hadirin untuk berpartisipasi dalam acara tersebut. Di awal peserta senang dan sekaligus terhibur dengan kehadiran Anda. Tentunya mereka juga akan menantikan Anda kembali di tempat tersebut.
- Visual Impact
Power point yang menarik, penampilan yang selaras, body gesture, postur tubuh, tata lighting yang menunjang, tulisan di flipchart atau dinding yang memotivasi, tata ruang yang menarik dan sesuai tema, dan hal visual lainnya akan membuat mata audience Anda terhibur dan lebih semangat dalam mengikuti acara yang Anda pimpin. Gunakan semaksimal mungkin karena lebih dari 50% kemampuan komunikasi kita ditunjang oleh visual yang berdampak
Selamat mencoba sahabat komunikasi semua, semoga hasilnya akan selalu menjadikan Anda pembicara yang lebih professional lagi setiap harinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H