Lihat ke Halaman Asli

Serunya Belajar "Essen und Trinken" melalui Permainan Digital (Quizwhizzer, Wordwall, dan Kahoot)

Diperbarui: 11 Desember 2022   19:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Bahasa Jerman sering dianggap sebagai bahasa yang sulit untuk dipelajari. Padahal dalam belajar bahasa asing, yakni Bahasa Jerman, dapat dipelajari secara seru dan menyenangkan. Salah satu keseruannya dapat dirasakan oleh peserta didik di SMAN 3 Wonogiri.

Tujuan yang ingin dicapai

Ada pun tujuan dari pelaksanaan pembelajaran ini di antaranya:

  • Melalui pembelajaran dengan model Cooperative Learning, tipe Scramble, peserta didik dapat menyusun huruf acak menjadi kata benda yang berhubungan dengan jenis makanan dan menyusun teks singkat terkait dengan kata benda yang berhubungan dengan jenis makanan dan minuman dengan penulisan yang benar sesuai kaidah kebahasaan Bahasa Jerman;
  • Peserta didik dapat membiasakan diri saat menulis kata atau kalimat berbahasa Jerman yang dikenal dengan aturan huruf kecil dan Kapital (untuk kata benda) atau pembiasaan penulisan kalimat sesuai"Rechtschreibung" ;
  • Dengan penerapan pembelajaran berbasis permainan dan fun learning, dapat meningkatkan minat belajar peserta didik dalam belajar Bahasa Jerman.

Situasi

Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah

  • Sulitnya peserta didik membiasakan diri saat menulis kata atau kalimat berbahasa Jerman yang dikenal dengan aturan huruf kecil dan Kapital (untuk kata benda) "Rechtschreibung"
  • Guru yang lebih gemar memberikan penekanan kepada peserta didik terkait penulisan yang benar terkait  kata benda di setiap usaha belajar peserta didik sehingga sering menimbulkan kekurangpercayaan diri pada peserta didik
  • Kurangnya penumbuhan kepercayaan diri dan minat belajar terhadap mata pelajaran Bahasa Jerman
  • Kurangnya guru dalam memberikan pendampingan personal terhadap peserta didik saat mengikuti pembelajaran

Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan karena :

  • Memberikan inspirasi bagi guru yang memiliki permasalahan yang serupa terkait dengan peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran menulis bahasa Jerman
  • Dapat dijadikan sebagai alternatif referensi ide terkait penerapan pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe Scramble. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan model tersebut dapat berjalan secara seru karena pembelajaran berjalan secara aktif dan menyenangkan melalui beragam permainan yang mereka laksanakan selama pembelajaran berlangsung
  • Dapat meningkatkan motivasi guru untuk lebih menyiapkan media pembelajaran yang menyenangkan, baik berupa media digital maupun media lainnya  saat menerapkan pembelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik. Media yang disiapkan tentunya berupa media yang dapat meningkatkan minat dan semangat mereka dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas

Pada pelaksanaan aksi ini, peran dan tanggung jawab saya dalam pembelajaran adalah menciptakan sebuah pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (Student Centered), menyenangkan, dan tentu saja dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi mereka. Pembelajaran dikemas melalui beragam permainan dengan menggunakan beragam platform permainan digital, seperti Quizwhizzer, Wordwall, dan Kahoot. Permainan melalui platform tersebut dapat mereka akses melalui gawai (Handphone) mereka sehingga mereka dapat bermian dengan mudah. Beberapa platform tersebut dipilih karena menyesuaikan dengan kondisi peserta didik saat ini bahwa gawai merupakan alat yang sangat dekat dengan mereka. Mereka biasanya menggunakan gawai mereka untuk bermain permainan yang mereka sukai, seperti Mobile Legend atau permainan lainnya. Untuk mengantisipasi mereka bermain permainan tersebut saat pembelajaran di dalam kelas, saya manfaatkanlah platform permainan digital tersebut dalam penerapan pembelajaran di dalam kelas sehingga mereka masih tetap dapat mengoperasikan gawai mereka saat di kelas, tetapi dalam situasi belajar Bahasa Jerman yang membuat mereka aktif bergerak untuk memecahkan jawaban dalam permainan yang dihadapi, menimbulkan kreativitas mereka dalam memproduksi produk belajar, serta memberikan pengalaman belajar yang seru dan menyenangkan  kepada peserta didik karena melibatkan Kopf, Hand, und Herz mereka saat melaksanakan pembelajaran di dalam kelas. Selain hal di atas, hal utama yang tidak kalah penting dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut adalah saya sebagai guru selain  harus memfasilitasi mereka dalam beraktivitas di kelas melalui permainan, saya juga harus menciptakan suasana belajar secara SMS (Serius, akan tetapi tetap Menyenangkan dan Santai) agar peserta didik dapat merasa nyaman dan tidak tertekan saat mengikuti pembelajaran di dalam kelas sehingga dapat berdampak baik terhadap hasil belajar dan kepercayaan diri mereka dalam belajar Bahasa Jerman.

Tantangan

Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian literatur dan hasil wawancara dengan beberapa pihak, serta dikonfirmasi ulang melalui pelaksanaan pengamatan, penyebab sulitnya peserta didik membiasakan diri saat menulis kata atau kalimat berbahasa Jerman yang dikenal dengan aturan huruf kecil dan Kapital (untuk kata benda) "Rechtschreibung" dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya :

  • Masih rendahnya tingkat literasi peserta didik sebagai dampak beralihnya minat siswa pada "Lebih gemar menonton bahan video di media sosial tanpa membaca secara menyeluruh isi konten atau informasi yang mereka simak",
  • Ketidaktahuan guru terhadap situasi yang peserta didik hadapi saat menjalani pembelajaran di kelas karena bisa saja mereka belajar dengan perasaan tertekan dan terpaksa jika pembelajaran yang dijalankan secara tidak menyenangkan dan lebih terkesan menegangkan,
  • Pembiaran yang biasa guru lakukan terhadap kekurangtepatan terhadap hasil kerja peserta didik sehingga membuat mereka terbiasa menulis dengan penulisan yang masih kurang tepat.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tantangan dalam proses perbaikan pembelajaran ini adalah keterampilan produksi kalimat dalam bentuk tulis peserta didik yang masih kurang karena beberapa faktor, seperti dampak pembelajaran jarak jauh saat pandemi yang membuat peserta didik kurang terbiasa membaca bahan bacaan secara detail dan menyeluruh serta kurangnya guru membiasakan pembudayaan menulis secara benar (Rechtschreibung) pada peserta didik saat pembelajaran, baik secara PJJ, maupun pembelajaran secara tatap muka. Selain itu, tantangan yang lain adalah dari sisi kemampuan pedagogik dan profesional yang guru miliki. Bagaimana guru dapat mengemas pembelajaran dengan baik dan memusatkan pembelajaran kepada peserta didik dengan menerapkan beragam media pembelajaran yang tepat dan mengaktifkan peserta didik dalam menjalani pembelajaran di dalam kelas.

Selain itu, karena pembelajaran ini dilaksanakan dengan berkelompok, guru juga harus bisa mengendalikan mood peserta didik karena tidak dipungkiri bahwa peserta didik terkadang memiliki kecenderungan untuk bersama dengan teman sebangkunya, tetapi dalam pembelajaran kelompok, mereka harus terbiasa untuk dapat bekerja dalam kelompok yang beragam dan dengan teman yang heterogen.

Aksi

Berdasarkan hasil analisis kajian literatur, wawancara/ diskusi dengan Multiplikator dapat dipilih solusi yang paling relevan untuk menyelesaikan masalah, yaitu pengaplikasian model pembelajaran Kooperatif tipe Scramble dalam pembelajaran menulis bahasa Jerman.  Alasan mendasar pemilihan solusi pengaplikasian model pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble dalam pembelajaran menulis bahasa Jerman, yaitu

  • Dalam model pembelajaran Scramble, tidak ada peserta didik atau anggota kelompok yang pasif atau hanya diam;
  • hal ini karena setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab untuk keberhasilan kelompoknya;
  • Model pembelajaran Scramble membuat peserta didik lebih kreatif dalam belajar dan berpikir, mempelajari materi secara lebih santai dan tanpa tekanan karena model pembelajaran Scramble memungkinkan para peserta didik untuk belajar sambil bermain;
  • Model pembelajaran Scramble dapat menumbuhkan rasa solidaritas di antara anggota kelompoknya;
  • Materi yang diberikan menjadi mengesankan dan selalu diingat peserta didik;
  • Model pembelajaran Scramble juga mendorong peserta didik lebih kompetitif dan semangat untuk lebih maju;

Pada saat pembelajaran, guru tidak lagi bertugas sebagai pusat pembelajaran, tetapi sebagai fasilitator yang menyediakan media ajar yang seru sesuai karakter peseta didik, baik media digital atau pun media lainnya serta menyajikan pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat lebih mengaktifkan Kopf, Hand, und Herz peserta didik dan memberikan pengalaman belajar penuh makna saat mengikuti pembelajaran di dalam kelas. Oleh karena itu, pembelajaran harus dibuat secara menyenangkan dengan penerapan fun learning agar mereka dapat hanya fokus belajar dan memecahkan masalah bersama sehingga tujuan Cooperative Learning dapat tercapai dengan baik, yakni pembudayaan diskusi dan aktivitas sosial antarsiswa dapat terimplementasikan dengan efektif.  

Ada pun dalam pembelajaran ini, materi yang disajikan adalah berkaitan tentang Essen und Trinken. Jadi, peserta didik akan belajar tentang nama jenis-jenis makanan dan minuman dalam Bahasa Jerman. Mereka juga mendapatkan pembelajaran Landeskunde terkait perbedaan beberapa jenis makanan dan minuman di Indonesia dan Jerman. Dalam kamus besar bahasa Jerman Langenscheidt Power Wrterbuch Deutsch yang ditulis oleh Gtz dan Wellman (2009: 518) dinyatakan bahwa "die Landeskunde ist das Wissen/ die Wissenschaft von der Geschichte, der Geografie, der Politik und Kultur eines Landes oder eines Gebiets". Pendapat tersebut dapat diartikan Landeskunde merupakan suatu pengetahuan mengenai sejarah, geografi, politik dan kebudayaan suatu negara atau suatu daerah. Dalam pembelajaran bahasa Jerman lebih tepatnya Landeskunde akan mempelajari budaya, sejarah, geografi, atau sisi lainnya dari negara Jerman. Pada pembelajaran yang saya jalankan, saya membawakan beberapa contoh makanan dan minumann dari kedua negara tersebut kemudian didiskusikan bersama di kelas terkait perbedaannya. Peserta didik juga diberikan kesempatan untuk mencoba mengamati makanan dan minuman tersebut secara langsung. Hal ini juga sebagai penerapan pembelajaran kontekstual kepada peserta didik. Diharapkan melalui pemberian materi Landeskunde ini, peserta didik dapat berimajinasi untuk suatu saat mereka harus ke Jerman agar bisa merasakan secara langsung makanan dan minuman yang ada di Jerman. Pembelajaran dilaksanakan dengan berkelompok melalui beberapa permainan edukatif secara digital. Sumber daya yang dibutuhkan adalah beberapa platform media permainan edukasi digital, seperti 

Quizwhizzer,


Wordwall,

dokpri



dan Kahoot,

dokpri

serta penyiapan buku digital interaktif, dalam hal ini adalah Themen Aktuell 1

dokpri

Sejalan dengan perkembangan minat peserta didik yang sangat dekat dengan gawai, media belajar yang guru sajikan juga dikemas ramah dengan keterjangkauan mereka, yakni diakses melalui gawai mereka. Mereka bisa memainkan permainan dari Quizwhizzer, Wordwall, dan Kahoot ini melalui gawai mereka masing-masing. Hal ini dipilih karena platform media permainan digital tersebut praktis, fleksibel, tidak terbatas ruang dan waktu, serta berdampak positif bagi peserta didik. Mereka dapat selalu fokus belajar karena mereka merasa seperti bermain, padahal permainan yang mereka mainkan adalah materi yang sedang mereka pelajari di kelas saat itu.

Penerapan media ini dijalankan melalui permainan bertahap secara berkelompok. Jadi, guru menyediakan 3 QR Code yang berisi link permainan digital yang dapat dikerjakan oleh peserta didik secara berkelompok. QR Code ini ditempelkan di dinding area kelas dan QR Code bisa diakses berkelanjutan jika kelompok berhasil menyelesaikan setiap permainan oleh setiap kelompok.

Karena ini game berkelompok, gawai yang digunakan untuk masuk Game cukup satu gawai saja, sedangkan anggota kelompok lainnya dapat menggunakan gawainya untuk membantu temannya dalam menjawab soal dalam platform permainan digital. Kelompok tercepat yang dapat menyelesaikan seluruh tahapan permainan berhak mendapatkan reward yang telah disiapkan dan berhubungan dengan makanan dan minuman.

Akan tetapi, penerapan media digital ini juga harus dibarengi dengan ketersediaan jaringan internet yang aman di area kelas agar keteraksesan mereka pada media tersebut dapat aman dan tanpa kendala sehingga pada saat pembelajaran minimal guru harus menyediakan jaringan WiFi di kelas agar peserta didik yang mengalami kendala kuota dapat teratasi dengan adanya WiFi pribadi di kelas yang disediakan oleh guru.

Refleksi Hasil dan Dampak

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang telah dijalankan dalam proses pembelajaran, di antaranya :

  • Penerapan media permainan Scramble digital dan jenis permainan digital lainnya dapat membiasakan peserta didik untuk dapat menulis kalimat dengan aturan penulisan yang benar, seperti hasil berikut :

dokpri

  • Penerapan pembelajaran secara kooperatif dapat meningkatkan partisipatif kelompok, seperti hasil berikut :

    dokpri

  • Penerapan pembelajaran dengan fun learning dapat meningkatkan minat dan menumbuhkan semangat kompetitif pada peserta didik. 

Berdasarkan dampak di atas, dapat disimpulkan bahwa pemilihan model pembelajaran kooperatif dengan tipe Scramble disertai penerapan media permainan digital dalam pembelajaran efektif dalam membiasakan peserta didik untuk terbiasa menulis kalimat berbahasa Jerman dengan penulisan yang benar sesuai kaidah (Rechtschreibung). Dengan penerapan permainan secara berkelompok, dapat mengoptimalkan Kopf, Hand, und Herz peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Peserta didik ikut berperan aktif selama pembelajaran untuk mendapatkan hasil terbaik di kelompoknya sehingga secara tidak langsung juga menumbuhkan jiwa kompetitif peserta didik. Dapat ditarik simpulan bahwa pemilihan media yang tepat dan sesuai karakteristik peserta didik saat ini merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran yang mereka jalankan sehingga memberikan pengalaman bermakna bagi mereka.


"DIV"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline