Lihat ke Halaman Asli

KPK Indosenia Gerah, Kepanasan

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Heboh. Hampir semua media massa di negeri tetangga, Indosenia, meng-headline berita bahwa KPK gerah, KPK kepanasan. Media cetak, elektronik, maya, dan luna seolah sepakat bahwa telah terjadi ‘sesuatu' sehingga KPK merasa gerah. Majalah dengan tiras terbesar, Tempe, bahkan menampilkan photo Ketua KPK menjadi cover pada edisi terakhirnya. Dan, koran paling bergengsi, Kempes, mempersembahkan 10 halamannya untuk membongkar kegerahan KPK.

‘Apa yang sedang terjadi dengan KPK di Indosenia?' tanya Usen. ‘Kenapa mereka gerah?'

‘Kau tahu sendirilah,' jawab Lemo. ‘Para koruptor yang telah dijatuhi hukuman, akhirnya mendapat remisi dan dibebaskan dengan berbagai alasan. Ini membuat KPK merasa tidak punya gigi.'

‘Kalau tidak punya gigi, harusnya tidak merasa gerah atau kepanasan. Justru terasa isis, semriwing.'

‘Kalian ngomongin apa ini?' Kadar nimbrung.

‘KPK di Indosenia merasa gerah,' Usen dan Lemo menjawab serempak.

‘Kenapa harus diributkan? KPK di negeri kita, Nesiaindo, juga selalu merasa gerah. Tetapi tidak pernah diributkan. KPK merasa gerah adalah hal yang biasa, lumrah,' balas Kadar santai.

‘Kamu tahu apa tentang KPK?' Usen agak sedikit emosional.

‘Tahu apa?! Aku ini anggota KPK, cuk!'

‘Anggota KPK apaan?' Lemo menyonyo. ‘Kamu itu hanya seorang pengemudi becak, bagaimana mungkin kamu menjadi anggota KPK!'

‘Sumprit, aku ini anggota KPK, Kaum Pekerja Kasar.'

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline