Lihat ke Halaman Asli

Tidak Berkaca Mata Minus, Syarat Menjadi Wakil Presiden Nesiaindo

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Para penggemar wayang seringkali mengidolakan tokoh tertentu seperti Bima, Arjuna, Yudhistira atau Krishna. Untuk menunjukkan kecintaan mereka terhadap tokoh-tokoh tersebut, mereka memberi nama-nama tersebut untuk anak-anak mereka. Tetapi, Lemo mengidolakan Cakil. Ini aneh. Cakil adalah wayang raksasa bertubuh mungil dan rahang bagian bawah sangat mancung. Si raksasa mungil ini sering menjadi pengganggu para ksatria dalam perjalanan mereka, dan selalu saja si Cakil kalah.

‘Kenapa kamu mengidolakan Cakil?’ tanya Usen.

‘Lho, apa salahnya?’ jawab Lemo. ‘Cakil juga pernah menjadi seorang penguasa.’

‘Kapan? Dalam cerita apa? Ngaco kamu.’ Usen sewot.

Alkisah,

Pilpres di Nesiaindo sukses. Presiden dan Wakil Presiden terpilih telah dilantik. Pada suatu kesempatan, Bpk Budibaik - sang Wakil Presiden – bertugas menyampaikan sebuah pengumuman dari pemerintah. Beliau harus tampil di depan kamera. Untuk memuluskan show tersebut, di depan beliau disediakan sebuah monitor yang menampilkan running text. Semua persiapan sudah beres.

Camera …. action!’

Bpk Budibaik membaca teks pidato itu dengan lancar. Tetapi, demam kamera menyebabkan sang Wakil Presiden berkeringat. Sebagian keringat itu menetes membasahi kaca mata minus beliau. Untuk membersihkannya tak mungkin. The show must go on. Untunglah, hanya tersisa bagian penutup dari pidato itu.

Di layar monitor tertulis, ‘Saya menyampaikan pengumuman kebijakan pemerintah ini sebagai Wakil Presiden terpilih Republik Nesiaindo.’ Sang Wakil Presiden memaksakan diri, dengan kaca mata yang semakin kabur, beliau membaca teks itu, ‘Saya menyampaikan pengumuman kebijakan pemerintah ini sebagai Cakil Presiden terpil…ih ….’

Beliau berhenti sejenak, ada yang terasa janggal.

numpang parkir:

Karena kesulitan teknis yang terjadi di Kompasiana akhir-akhir ini, maka (untuk sementara waktu) seri Bahasa Inggris itu Gampang tidak saya publish di sini. Kompasianer yang ingin menengok kelanjutannya dapat mengunjungi English Community. Saat ini telah terpublish BIG 21 tentang kombinasi beberapa verb dengan preposition.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline