Berikut adalah konsep literasi tentang manusia sebagai penemu hal-hal negatif yang dikaitkan dengan berbagai kitab suci dari berbagai agama:
Manusia sebagai Penemu Hal-Hal Negatif dalam Perspektif Kitab-Kitab Suci
Kitab-kitab suci dari berbagai agama di dunia memiliki narasi tentang bagaimana manusia sering kali menjadi agen yang memperkenalkan elemen-elemen negatif ke dunia. Dalam banyak tradisi, manusia digambarkan sebagai makhluk yang diberkahi dengan kehendak bebas (free will), namun pilihan yang salah sering kali membawa kerusakan dan penderitaan. Hal-hal negatif yang ditemukan manusia mencakup dosa, kekerasan, ketidakadilan, dan eksploitasi, yang berdampak luas pada individu, masyarakat, dan alam semesta.
1. Alkitab (Kristen): Dosa dan Penderitaan
Dalam Alkitab, manusia pertama kali menemukan dosa ketika Adam dan Hawa memakan buah dari pohon pengetahuan tentang baik dan jahat, meskipun telah dilarang oleh Tuhan (Kejadian 3). Dengan melakukan ini, mereka menemukan ketidaktaatan dan dosa, yang membawa penderitaan, kematian, dan pengasingan dari Tuhan ke dunia.
> "Kemudian dari pada itu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil" (Kejadian 3:23).
Dosa manusia ini tidak hanya memengaruhi hubungan dengan Tuhan, tetapi juga menyebabkan kesulitan fisik dan emosional, seperti kerja keras, rasa malu, dan perpecahan dalam relasi sosial.
2. Al-Qur'an (Islam): Kejatuhan Iblis dan Kesombongan Manusia
Dalam Al-Qur'an, kisah tentang manusia dan penemuan hal-hal negatif juga terkait dengan kejatuhan Iblis dan kesombongan manusia. Iblis menolak untuk sujud kepada Adam, dan dari pemberontakannya lahir kejahatan dan godaan yang terus menggoda manusia untuk berbuat dosa. Iblis berkata dalam Surah Al-A'raf 7:16-17 bahwa ia akan menyesatkan manusia dari jalan yang benar.
> "Karena Engkau telah menyesatkanku, aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan yang lurus. Kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)."
Dari kisah ini, penemuan kesombongan, ketidaktaatan, dan godaan menjadi bagian dari pengalaman manusia yang memengaruhi perilaku negatif mereka.