Lihat ke Halaman Asli

Makna Komunikasi Lebih Penting daripada Tindakan Komunikasi

Diperbarui: 23 September 2024   09:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ekstasi Komunikasi: Bicara Tanpa Makna dalam Kisah Marta dan Maria

Suatu hari, Yesus datang berkunjung ke rumah Marta dan Maria. Marta, penuh semangat, langsung sibuk menyiapkan banyak hal untuk menyambut Yesus. Dia terus mondar-mandir, menyiapkan makanan, membereskan rumah, dan memastikan semuanya terlihat sempurna. Di sisi lain, Maria justru duduk diam di dekat Yesus, mendengarkan setiap kata yang Dia ucapkan.

Marta merasa heran dan sedikit kesal. "Tuhan, tidakkah Engkau peduli bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku!" keluhnya kepada Yesus.

Namun Yesus menjawab dengan lembut, "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu. Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil daripadanya."

Marta adalah gambaran seseorang yang terjebak dalam tindakan komunikasi tanpa makna. Dia sibuk melakukan banyak hal, seperti orang yang terus berbicara, tetapi tanpa benar-benar mendengarkan. Yang penting bagi Marta adalah aktivitas, sama seperti banyak orang saat ini yang merasa harus terus berbicara, mengirim pesan, atau berbagi sesuatu di media sosial---tanpa memikirkan apakah ada nilai yang terkandung di dalamnya.

Sebaliknya, Maria memilih untuk mendengarkan, menyerap makna dari setiap kata yang Yesus ucapkan. Dia tidak sibuk dengan tindakan, tapi fokus pada arti dari komunikasi yang terjadi. Yesus menegaskan bahwa Maria telah memilih bagian yang terbaik---makna jauh lebih penting daripada tindakan yang sekadar sibuk tanpa tujuan.

Ini mengingatkan kita bahwa komunikasi bukan soal seberapa banyak kita berbicara, seberapa sering kita terlibat, atau seberapa aktif kita terlihat. Seperti Maria, yang lebih memilih untuk duduk dan mendengarkan, komunikasi yang bermakna datang dari mendengarkan, merenungkan, dan menyampaikan sesuatu yang berharga---bukan sekadar terlibat dalam percakapan tanpa arah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline