PELAYANAN INJIL DAN PEMBINAAN WARGA GEREJA (PWG) TERHADAP KOMUNITAS BUDAYA JAWA
David Ming
Abdi Gusti Theological College
Email;davidmingming3@gmail.com
ABSTRAK
Alam berfikir dan hidup orang Jawa tidak dapat dipisahkan dari kepercayaan yang melatarbelakanginya. Ada dua corak lapisan dasar dalam kepercayaan orang Jawa, yaitu : bersifat dinamistik-animistik dan yang bersifat kosmik monistik. Dua corak itu tertimbun oleh lapisan-lapisan yang diwarnai pengaruh agama-agama pendatang. Lapisan dasar itu tidak pernah lenyap. Sebenarnya kepercayaan asli itu dapat berkembang, tetapi kerena pemeluknya masih buta aksara, sehingga hanya konsepsi religius yang berakar dalam sunubari masyarakat Jawa. Pada saat perjumpaannya dengan agama pendatang tidak terjadi penggabungan atau pencampuradukan konsepsi secara esensial, juga tidak terjadi penghancuran/peleburan konsepsi asli kepercayaan Jawa. Tetapi lebih permisif kepercayaan asli yang terbuka menerima, mengadopsi dan menggunakan terminologi agama pendatang. Ternyata agama pendatang dan kebudayaan pendatang itu dalam proses perjumpaannya dengan lapisan dasar kepercayaan Jawa, terjadilah bentuk baru( kompromis) yang secara bebas menggunakan terminologi yang mewarnai perkembangan pengertiannya, tentang kepercayaan tersebut Misalnya istilah ; Allah, Sang Hyang, Dewa, Bethara , Hong Milaheng ,dll Sekalipun dalam lapisan dasar kepercayaan Jawa belum tersistematisasikan, melalui karya ilmiah ini akan mencoba melacaknya, lalu kemudian bagaimana menemukan jalan untuk memberitakan Injil dan membina kepada mereka yang telah memiliki latar belakang word viev sedemikian rupa. Oleh sebab itu kontekstualisasi tidak hanya sekedar alat atau strategi pekabaran Injil, tetapi juga sebagi alat pencarian bersama makna Injil dalam bentuk penjabarannya dalam jalinan hidup masyarakat secara holistik, sebab kontekstualisasi lebih terkait dengan masalah soteriologi. Karena itu penulis karya ini memberikan jawaban solusi terhadap masalah bagaimana Injil dapat diterjemahkan dan iman Kristen diungkapkan dalam konteks hidup seorang Jawa tanpa dirinya tercabut dari akar budaya serta warisan yang telah diterima, sehingga orang Jawa menjadi Kristen tanpa kehilangan kejawaannya.
Kata kunci: Pelayanan Injil, Pembinaan Warga Gereja, Lomunitas, Budaya Jawa