Lihat ke Halaman Asli

Pelayanan Injil dan Pembinaan Warga Gereja Terhadap Komunitas Budaya Jawa

Diperbarui: 9 Desember 2023   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

PELAYANAN INJIL DAN PEMBINAAN WARGA GEREJA (PWG) TERHADAP  KOMUNITAS  BUDAYA JAWA

David Ming 

Abdi Gusti Theological College 

Email;davidmingming3@gmail.com

 

ABSTRAK

Alam berfikir  dan hidup orang Jawa tidak dapat dipisahkan dari  kepercayaan yang melatarbelakanginya. Ada dua corak lapisan dasar dalam kepercayaan orang Jawa, yaitu : bersifat dinamistik-animistik dan yang bersifat kosmik monistik. Dua corak itu tertimbun oleh lapisan-lapisan yang diwarnai pengaruh agama-agama pendatang. Lapisan dasar itu tidak  pernah lenyap. Sebenarnya kepercayaan asli itu dapat berkembang, tetapi kerena pemeluknya masih buta aksara, sehingga hanya konsepsi religius yang berakar dalam  sunubari masyarakat Jawa. Pada saat perjumpaannya dengan agama pendatang tidak terjadi penggabungan atau pencampuradukan konsepsi secara esensial,  juga tidak terjadi penghancuran/peleburan konsepsi asli kepercayaan Jawa. Tetapi lebih permisif kepercayaan asli yang terbuka menerima, mengadopsi dan menggunakan terminologi agama pendatang. Ternyata  agama pendatang dan kebudayaan pendatang itu  dalam proses perjumpaannya dengan lapisan dasar kepercayaan Jawa, terjadilah bentuk baru( kompromis) yang secara bebas menggunakan terminologi yang mewarnai perkembangan pengertiannya, tentang kepercayaan tersebut Misalnya istilah ; Allah, Sang Hyang, Dewa, Bethara , Hong  Milaheng ,dll Sekalipun dalam lapisan dasar kepercayaan Jawa  belum tersistematisasikan, melalui karya ilmiah ini akan mencoba melacaknya, lalu kemudian bagaimana menemukan jalan untuk memberitakan Injil dan membina kepada mereka yang telah memiliki latar belakang word viev sedemikian rupa. Oleh sebab itu kontekstualisasi tidak hanya sekedar alat  atau strategi pekabaran Injil, tetapi juga sebagi alat pencarian bersama makna Injil dalam bentuk penjabarannya dalam jalinan hidup masyarakat secara holistik, sebab kontekstualisasi lebih terkait dengan masalah soteriologi. Karena itu penulis karya ini memberikan jawaban solusi terhadap  masalah bagaimana Injil dapat diterjemahkan dan iman Kristen diungkapkan dalam konteks hidup  seorang Jawa tanpa dirinya tercabut dari akar budaya serta warisan yang telah diterima, sehingga orang Jawa menjadi Kristen tanpa kehilangan kejawaannya.

 

 

Kata kunci: Pelayanan Injil, Pembinaan Warga Gereja, Lomunitas, Budaya Jawa

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline