Lihat ke Halaman Asli

Misteri Rumah Berhantu

Diperbarui: 5 April 2024   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Di sebuah kawasan perumahan di pinggiran kota terdapat sebuah rumah berhantu yang menjadi buah mulut penduduk setempat. Kononnya, rumah tersebut ditinggalkan oleh keluarga yang mengalami nasib tragis beberapa tahun yang lalu.

Rumah itu dikenal dengan sebutan "Rumah Hantu" oleh warga sekitar karena sering kali terdengar suara-suara aneh di malam hari. Beberapa orang yang berani mencoba mendekati rumah tersebut mengaku melihat bayangan-bayangan aneh bergerak di dalamnya.

Seorang remaja pemberani bernama Dito memutuskan untuk mengeksplorasi rumah tersebut bersama dengan teman-temannya. Mereka nekat memasuki rumah yang seram itu dengan perasaan was-was namun penasaran.

Seketika mereka masuk, suasana di dalam rumah terasa semakin mencekam. Lampu redup, bau bangkai yang menusuk hidung, dan suara langkah kaki yang tak terlihat membuat bulu kuduk mereka merinding. Dito dan teman-temannya mendekati sebuah ruangan di sudut rumah yang katanya menjadi pusat keanehan.

Saat mereka memasuki ruangan tersebut, mereka disambut dengan pemandangan yang membuat mereka tercengang. Di tengah ruangan terdapat sebuah kursi goyang tua yang bergerak sendiri tanpa sentuhan siapapun. Suara tawa bayangan yang tak terlihat mengisi ruangan, membuat suasana semakin menakutkan.

Tiba-tiba, kursi goyang itu berhenti dan mereka mendengar suara bisikan lembut dari sudut ruangan. "Kalian tidak boleh tinggal di sini, ini rumahku," kata suara misterius itu. Tanpa pikir panjang, Dito dan teman-temannya langsung berlari keluar dari rumah berhantu tersebut.

Hingga kini, tak ada yang tahu siapa sebenarnya yang berada di dalam rumah hantu tersebut. Tetapi kisah mistis rumah berhantu di Jalan Hantu tetap menjadi pembicaraan menyeramkan di kalangan penduduk setempat. Akan tetapi, keberanian Dito dan teman-temannya telah membuktikan bahwa ada hal-hal yang lebih baik untuk tidak diusik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline