Lihat ke Halaman Asli

Macam-macam Sinyal SOS Perlu Diketahui Saat Ingin Menjadi Seorang Pendaki Gunung

Diperbarui: 12 Agustus 2019   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi mengirimkan sinyal SOS saat tersesat dalam pendakian di gunung| SUmber: Shutterstock

Saat ini mendaki gunung adalah hobi di kalangan pemuda hingga orang dewasa. Apalagi alam di Indonesia telah mendukung hobi mereka, karena Indonesia memiliki berbagai macam gunung api dan pegunungan yang bervariasi dari yang terendah hingga level yang tersulit.

Namun beberapa gunung di Indonesia memiliki cerita yang kelam tentang pendaki yang hilang yang berakhir pada kematian. Bukan hanya perlengkapan yang kurang lengkap, kecelakaan saat mendaki, ketidaktahuan medan, termasuk ketidaktahuan dalam membuat sinyal SOS juga menjadi latar belakang kendala pencarian pendaki hilang.

Perlu diketahui, saat kalian tersesat di gunung teruslah naik ke puncak karena semakin ke atas jangkauan Tim SAR akan semakin sempit. Selain itu kalian akan memiliki peluang untuk mencari jejak atau jalur pendakian serta minimnya hewan buas yang berbahaya karena tidak semua hewan mampu bertahan di ketinggian dan medan yang terjal.

Gunakan peluit, tiuplah peluit saat kalian melakukan perjalanan menemukan jalur pendakian. Peluit dapat kalian tiup seperti halnya bernafas, maksudnya adalah ambil udara dari hidung dan keluarkan lewat mulut dan peluit saat kalian berjalan. Jika memiliki tenaga lebih maka sesekali berteriaklah minta tolong.

Ilustrasi: Instagram @didik.teguh12

Gunakan pakaian yang mencolok seperti orange, kuning, merah. Peralatan atau pakaian pendakian umumnya berwarna terang, Hal itu juga bertujuan agar memudahkan orang lain menemukan kita di hutan. Karena warna yang kontras tersebut akan membedakan manusia dengan tumbuhan sekitar terutama dilihat dari drone.

Tandai pohon-pohon yang pernah kalian lewati, menggunakan pisau atau menggunakan kain dan ranting pohon. Hal ini berfungsi agar Tim SAR mengetahui bekas jalur pendakianmu dan tanda bahwa kalian masih dalam kondisi hidup. Kalian juga bisa menuliskan pesan di pohon tersebut menggunakan pisau dan mengukirnya.

Membuat perapian dengan menemukan lahan yang sedikit luas sehingga tidak berbahaya saat kalian menyalakan api unggun. Api ini akan membentuk asap yang nantinya menjadi sinyal keberadaan kalian di tengah hutan. 

Gunakan senter kepala saat malam hari. Lakukan pengaturan cahaya yang sedang dan pola yang berkedip-kedip, selain itu kalian juga bisa menggunakan smoke boom.

Smoke boom akan mengirim sinyal berupa asap yang sangat mencolok yaitu berwarna merah atau kuning sehingga lebih mudah ditemukan oleh Tim SAR, namun hanya sedikit pendaki yang membawa peralatan smoke in terutama di Indonesia.

Usaha terakhir adalah berdoa, sepandai-pandainya berusaha bagaimanapun Allah yang mengizinkan hambanya hidup ataupun mati dalam menerima cobaanya.

Tersesat bukan hanya ketidaktahuan kita akan melangkah ke mana, namun ketidaktahuan kita sedang berada di mana dan apa yang harus dilakukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline